PKS Sebut Reuni 212 Gerakan Sosial Jaga NKRI

Kacamata PKS memandang Reuni 212 sebagai gerakan sosial yang berperan penting untuk menjaga Pancasila dan NKRI.
Peserta aksi reuni 212 di Monas, Jakarta, Minggu, 2 Desember 2018. (Foto: Antara/Bima Sena)

Jakarta - Partai Keadilan Sejahtera (PKS) memandang Reuni 212 yang akan dilaksanakan pada 2 Desember 2019, sebagai gerakan sosial atas dasar kesadaran keagamaan dan kebangsaan yang berperan penting dalam menjaga Pancasila, UUD Tahun 1945, Bhinneka Tunggal Ika, dan mengukuhkan NKRI.

Sekjen DPP PKS Mustafa Kamal mengatakan pihaknya mendorong agar Gerakan 212 proaktif memberikan kontribusi dalam menyelesaikan persoalan-persoalan riil bangsa dalam berbagai bidang, terutama bidang ekonomi, pemberantasan korupsi, dan kerukunan antarumat beragama.

Politikus PKS ini juga menyerukan agar Reuni 212 menjadi ajang peneguhan kebersamaan keumatan dan kebangsaan, menguatkan rasa saling memiliki NKRI. Bahkan, mengukuhkan kebersamaan dalam menjayakan Indonesia, serta meningkatkan rasa saling percaya antarsesama anak bangsa, baik dalam bingkai ukhuwah Islamiyah maupun ukhuwah wathaniyah dan basyariyah.

PKS mengimbau kepada peserta Reuni 212 agar bersama-sama menjaga ketertiban, keamanan, kebersihan, dan menaati peraturan perundang-undangan yang berlaku sebagaimana dilakukan pada Reuni 212 sebelumnya.

Sejalan dengan itu, kami minta keluarga besar PKS membawa bendera merah putih dan tidak memakai baju PKS dan atribut-atribut partai lainnya.

"Kami juga meminta agar semua pihak waspada jika ada pihak-pihak yang menjadikan acara ini untuk tujuan di luar memperkuat kebersamaan keumatan dan kebangsaan serta melanggar peraturan perundang-undangan yang berlaku," tutur Mustafa dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Minggu, 1 Desember 2019, seperti diberitakan Antara.  

Dia menyampaikan pihaknya mengapresiasi Pemprov DKI Jakarta, Kepolisian Republik Indonesia serta Pemerintah Pusat yang telah memberikan izin pelaksanaan Maulid Akbar dan Reuni 212, sehingga menjadi jaminan bagi panitia dan peserta bahwa acara dapat dilaksanakan sebagaimana mestinya.

"Oleh karena itu PKS mempersilakan para anggota dan simpatisan PKS, sebagai bagian dari umat dan bangsa, untuk hadir dan menyukseskan Maulid Akbar dan Reuni 212 tersebut," ujar Mustafa.

Mustafa juga menegaskan kepada para kader yang menghadiri kegiatan Maulid Nabi Muhammad dan Reuni 212 di Lapangan Monumen Nasional (Monas), Jakarta pada Senin, 2 Desember 2019, untuk tidak menggunakan atribut partai.

"Sejalan dengan itu, kami minta keluarga besar PKS membawa bendera merah putih dan tidak memakai baju PKS dan atribut-atribut partai lainnya," ucap dia. 

Dia meminta kader PKS untuk tidak menjaga jarak dengan para peserta lainnya yang turut hadir dalam kegiatan tersebut. 

"Kepada keluarga besar PKS yang akan hadir kami minta agar berbaur dan menyambung silaturahmi dengan para peserta di lapangan, demi terciptanya rasa kebersamaan keumatan, kebangsaan dan kemanusiaan," kata Mustafa Kamal. []  

Baca juga:

Berita terkait
Seratus Kiai Jawa Timur Ramaikan Reuni Akbar PA 212
Ratusan kiai dari Jawa Timur bakal meramaikan Reuni Akbar PA 212 di Jakarta.
Novel Bamukmin Bocorkan Agenda Reuni 212
Menjelang hari-H, Ketua Media Center Persatuan Alumni 212 Novel Bamukmin membocorkan agenda Reuni 212.
Klarifikasi Kapolres Agam Soal Status Reuni PA 212
Kapolres Agam, AKBP Dwi Nur Setiawan mengaku Whatshapp-nya dibajak orang tidak dikenal.
0
Massa SPK Minta Anies dan Bank DKI Diperiksa Soal Formula E
Mereka menggelar aksi teaterikal dengan menyeret pelaku korupsi bertopeng tikus dan difasilitasi karpet merah didepan KPK.