Jakarta - Politikus Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Mardani Ali Sera mengatakan tindakan anggota Komisi VI DPR RI Andre Rosiade menggerebek pekerja seks komersial (PSK) di Padang, Sumatera Barat pada Minggu, 26 Januari 2020, sangat tidak manusiawi.
Menurut Mardani, PSK adalah seorang manusia yang harus dijunjung tinggi kehormatannya. Terlebih, penggerebekan itu dilakukan setelah adanya indikasi penjebakan yang melanggar hak asasi manusia (HAM).
"Enggak boleh (digerebek begitu), seburuk-buruknya PSK dia manusia, apalagi ada indikasi-indikasi dijebak, itu pelanggaran hak asasi yang luar biasa," ucap Mardani.
Sebenarnya polisi juga harus hati-hati, ini kasus besar jika polisi menangani dengan maksud tertentu
Baca juga: Gerebek PSK, Andre Rosiade Melampaui Wewenang
Politikus yang menjadi pencetus #2019GantiPresiden itu mengaku heran dengan niatan Andre Rosiade yang melakukan penggerebekan di sebuah kamar hotel.
Mardani beranggapan, seseorang menjadi PSK lantaran dalam kondisi terpaksa. Menurutnya, kalau ingin membongkar kasus prostitusi, pangkal persoalannya adalah mencari tahu mengapa wanita rela menjadi pekerja seks.
"Pandangan saya, mereka (PSK) itu menjadi korban sistem sosial, ekonomi, sistem politik. Enggak akan mau jadi PSK kalau ada kerjaan, kalau ada yang menyediakan," ujarnya.
Mardani juga mengingatkan kepada pihak kepolisian agar berhati-hati dalam mengungkap kasus ini. Sebab, jika menyimpang sedikit saja, bisa menjadi bumerang bagi korps Bhayangkara.
"Sebenarnya polisi juga harus hati-hati, ini kasus besar jika polisi menangani dengan maksud tertentu," ucapnya.
Baca juga: Ombudsman Ungkap Keanehan Jebak PSK Andre Rosiade
Sebelumnya, Ketua DPD Partai Gerindra Andre Rosiade bersama Tim Cyber Polda Sumbar menggerebek satu kamar di salah satu hotel berbintang di Padang, Sumatera Barat, Minggu, 26 Januari 2020.
Dari penggerebekan itu ditemukan wanita berinisial NN di dalam kamar hotel bersama seorang pria yang belakangan menghilang.
Diduga NN terlibat dalam prostitusi setelah ditemukan alat kontrasepsi dan uang tunai Rp 750 ribu di dalam kamar itu.
Selain wanita itu, polisi juga mengamankan seorang pria yang diduga merupakan muncikari.
Andre Rosiade mengaku sengaja turun langsung menyisir lokasi tersebut lantaran sudah berulangkali mendapat pengaduan dari masyarakat. "Beberapa tahun belakangan, kemaksiatan merajalela di Kota Padang. Kami juga temukan kafe tak berizin dan tidak memiliki izin edar berjualan minuman keras di sejumlah tempat hiburan malam," katanya, Rabu, 4 Februari 2020. []