Sleman - Masa pandemi corona membuat proses belajar mengajar sekolah dilakukan secara online atau daring. Orang tua harus berperan dalam penggunaan gawai oleh anak-anak selama belajar secara daring tersebut. Orang tua harus memastikan gawai benar-benar digunakan untuk belajar.
Hal itu disampaikan oleh Ketua Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman, Kustini Sri Purnomo, saat bersama Tim Penggerak PKK Kabupaten Sleman menyapa kader yang ada di Kecamatan Sleman, Selasa, 14 Juli 2020.
Selama pandemi Covid-19, anak-anak melaksanakan sekolah dari rumah dengan memanfaatkan gadged atau gawai. Kustini menyampaikan peran kader PKK dalam masa dan pasca-pandemi. "Penggunaan gawai oleh anak-anak harus dipantau oleh orang tua agar penggunaannya memang digunakan untuk keperluan sekolah," ucapnya melui rilis tertulis.
Sebab, kata dia, hampir semua orang membutuhkan media sosial untuk berkomunikasi, berjualan, dan belajar. Saat ini sekolah juga menerapkan sistem daring dan juga memanfaatkan sosial media. Namun di sisi lain, jika tidak hati-hati menggunakan medsos, akan membawa dampak buruk bagi penggunanya, tidak terkecuali anak-anak.
Penggunaan gawai oleh anak-anak harus dipantau oleh orang tua agar penggunaannya memang digunakan untuk keperluan sekolah.
Dia menjelaskan bahwa peran orang tua dalam mendidik anak-anak termasuk dalam kelompok kerja (Pokja) 1 dalam PKK. Salah satu program Pokja 1 adalah mengoptimalkan peran orang tua dalam menerapkan pola asuh anak dan remaja dalam keluarga penuh cinta dan kasih sayang.
Selain itu orang tua juga harus memberikan perlindungan terhadap anak. "Maka kader PKK harus mencontohkan hal yang baik kepada ibu-ibu lainnya terkait pola asuh anak," ungkapnya.
Kustini juga menuturkan bahwa sudah hampir empat bulan kegiatan PKK berhenti total akibat Covid-1. Untuk itu harus segera digerakkan lagi, agar pemantauan terhadap balita dan lansia tidak telat. "Namun tetap harus menerapkan protokol kesehatan," kata Kustini. []