Pilpres AS, Kamala Harris Minta Donasi Hadapi Gugatan Trump

Calon Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menggalang donasi untuk menghadapi gugatan pengadilan yang dilayangkan petahana, Donald Trump.
Calon Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris (kanan) menggalang donasi untuk menghadapi gugatan pengadilan yang dilayangkan Donald Trump. (Foto: Tagar/Twitter Kamala Harris)

Jakarta – Calon Wakil Presiden Amerika Serikat, Kamala Harris menggalang donasi untuk menghadapi gugatan pengadilan yang dilayangkan Donald Trump atas hasil Pemilu. Permintaan donasi itu diunggah oleh Kamala Harris melalui akun twitternya, Kamis, 5 November 2020 dini hari.

“Tadi malam, Trump mengancam akan pergi ke pengadilan untuk mencegah semua suara dihitung, tetapi kampanye kami siap untuk melawan. Pekerjaan kami dapat berlangsung selama berminggu-minggu, dan kami membutuhkan bantuan Anda. Bisakah Anda mendonasikan $ 5 ke Biden Fight Fund hari ini?," tulis Kamala Harris.

Cuitan Kamala Harris ini telah di-retweet oleh lebih dari 4,5 ribu orang, disukai lebih dari 32 ribu pengikut dan dikomentari ribuan netizen.

"Saya baru saja menyumbangkan $ 5 untuk setiap orang di keluarga kami. Harap lakukan hal yang sama jika Anda bisa. Kami tidak bisa kalah dalam pemilihan ini!,” demikian komentar salah satu pendukung, Colleen Henley.

"Done! Democracy will win! We will keep on the good fight!,” tulis Cynthia Ayip melampirkan bukti donasi.

Seperti diketahui, hingga tadi malam untuk sementara, Calon Presiden Amerika Serikat dari Partai Demokrat, Joe Biden unggul atas perolehan suara electoral college sejak pemilihan umum ditutup pada Selasa, 3 November 2020 malam. 

Dilansir dari AFP, Rabu, 4 November 2020 malam, Biden unggul 238 suara atas capres petahana dari Partai Republik, Donald Trump, yang meraup suara sebanyak 213 suara.

Sedangkan untuk dapat menduduki Gedung putih, dibutuhkan minimal 270 suara electoral college alias electoral vote.

Diketahui Biden unggul di 20 negara bagian, termasuk negara bagian asalnya, Delaware. Namun, Trump juga unggul di rumahnya, Florida.

Biden juga merebut satu negara bagian yang dimenangi Trump pada 2016, yaitu Arizona. Di sisi lain, ada beberapa negara bagian yang belum selesai melakukan penghitungan suara sehingga hasilnya masih ditunggu.

Menariknya, Trump telah mendeklarasikan kemenangan dan mengatakan akan meluncurkan gugatan lewat Mahkamah Agung terkait suara lewat pos, tanpa memberikan bukti apapun.

"Sejujurnya kami telah memenangi pemilihan ini. Jelas kami sudah menang di Georgia dan North Carolina. Kita menang di Pennsylvania dengan jumlah luar biasa," katanya di Gedung Putih, Amerika.

Lalu Joe Biden, dalam pidato di hadapan para pendukungnya di Delaware, mengatakan bahwa Pilpres tahun ini akan berjalan panjang.

“Tahun ini akan berjalan panjang. Tapi siapa tahu kita bisa bertarung mungkin sampai besok pagi, mungkin lebih lama!" kata Biden.

"Ini belum selesai sampai semua suara, semua kertas suara dihitung," katanya dan menyebutkan bahwa "ia berada dalam jalur untuk menang," tambah Biden. []

Berita terkait
Update, Unggul di 3 Swing States, Joe Biden Berpeluang Menang
Joe Biden,berada di atas angin setelah dalam penghitungan suara terbaru unggul di Wisconsin, Nevada, dan Michigan.
Apakah Donald Trump dan Joe Biden Akui Kekalahan Pilpres
Pidato kekalahan berperan penting pada pemindahan kekuasaan secara damai dalam demokrasi AS, tahun ini diperkirakan tak ada yang mau mengaku kalah
Kekalahan Sementara Trump dan Gugatannya ke Mahkamah Agung
Capres Partai Demokrat Joe Biden unggul sementara dalam Pilpres Amerika Serikat. Sejauh ini Biden mendapatkan 238 suara, sedangkan Trump 213.