Jakarta - Manajemen Batik Air membantah pilot yang menerbangkan pesawat Seri Airbus 320 dengan nomor penerbangan ID-6548 tujuan Jakarta-Kupang, Nusa Tenggara Timur terkena serangan jantung sehingga terpaksa mendarat darurat. Menurut Corporate Communications Strategic of Batik Air Danang Mandala Prihantoro, yang sebenarnya terjadi adalah pilot mengalami pusing berat hingga lemas membuat ia tidak konsentrasi.
"Sebelum menunurunkan ketinggian, pilot in command (PIC) dalam hal ini pilot merasa adanya gangguan kesehatan dengan indikasi pusing berat sehingga membuat konsentrasi terpecah dan lemas," kata Danang dalam keterangan tertulis, di Jakarta, Senin, 18 November 2019.
Danang menegaskan, pesawat A-30 yang mendarat darurat di Bandara El Tari, Kupang, Nusa Tenggara Timur itu, sudah sesuai operasional prosedur (SOP). Sebelum diberangkatkan, pesawat airbus 320-200CEO registrasi PK-LUF itu sudah melalui pemeriksaan dan dinyatakan laik terbang (airworthy for flight).
Ia menambahkan berkat pelatihan, co pilot bisa mengoperasikan pesawat dengan menjalankan ketentuan berdasarkan prosedur, sehingga pilot berhasil mendapat pertolongan pertama. Setelah pesawat mendarat di Bandara pada 12.46 WITA dengan posisi sempurna, pilot langsung dilarikan kerumah sakit.
"Untuk menimalisir dampaknya terhadap operasional, Batik Air menerbangkan pesawat pengganti dari Bandara Internasional Juanda di Sidoarjo, Jawa Timur (SUB) ke Kupang.
Seperti diberitakan sebelumnya, pesawat Batik Air A-320 mendarat daruruta di Bandara El Tari Kupng, NTT, Minggu, 17 November 2019 siang. Pesawat sebelumnya sempat bergobergoyang-goyang di udara selama 30 menit. Hal itu diakui Libby Sinlaelos, salah seorang penumpang pesawat rute Jakarta-Kupang tersebut, saat dihubungi pasca kejadian.
"Betul penerbangan kami dengan Batik Air tadi mendarat darurat setelah 30 menit sebelumnya pesawat bergoyang-goyang di udara sebelum mendarat di Bandara El Tari Kupang," katanya.
Menurut Libby, pendaratan darurat itu berlangsung sekitar pukul pukul 12.30 WITA. Saat pesawat sudah mendarat di ujung landasan, mesin pesawat mati secara tiba-tiba hingga akhirnya diambil alih co-pilot untuk menuju apron.
Setelah pesawat tiba di apron, kata dia, petugas bandara langsung datang untuk mengevakuasi pilot yang terlihat dalam kondisi pingsan. Setelah dievakuasi, pilot Batik Air tersebut dilarikan ke Rumah Sakit Siloam Kupang untuk mendapat penanganan.
Direktur Eksekutif Rumah Sakit Siloam dokter Hans Lie mengakui pihaknya menerima seorang pilot yang masuk unit gawat darurat. "Betul ada pasien pilot Batik Air yang ditangani IGD, tapi saya belum mengetahui siapa nama pasien tersebut," katanya.
Menurutnya, pilot Batik Air tersebut tiba dalam keadaan sadar dan hingga saat ini masih dalam penanganan oleh tenaga medis. []
Baca Juga: 30 Menit Goyang di Udara, Batik Air Mendarat Darurat
Batik Air Resmi Beroperasi di YIA