Piknik ke Yogyakarta, Daftar Dulu di Visiting Jogja

Pengelola wisata maupun wisatawan Yogyakarta ada baiknya mendaftar atau download aplikasi Visiting Jogja demi kebaikan bersama.
Aplikasi Visiting Jogja (Foto: Istimewa)

Sleman - Dalam masa adaptasi kebiasaan baru, pihak pengelola dan wisatawan di Yogyakarta diminta untuk memanfaatkan aplikasi daring yang sudah tersedia.

Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Sleman, Sudarningsih menjelaskan, saat ini Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY) telah memiliki aplikasi yang wajib diunduh bagi para pelaku wisata, yaitu Visiting Jogja. Termasuk wisatawan, akan diminta untuk mendaftarkan kedatangannya secara online.

"Jadi siapa pun bisa tahu yang berkunjung ke desa wisata Sleman berapa (pengunjung), hotel berapa, destinasi ini berapa. Itu bisa kita pantau," ungkapnya saat dikonfirmasi, Rabu 26 Agutus 2020.

Pendataan pengunjung secara daring ini, bertujuan untuk menghitung kapasitas pengunjung di sebuah objek wisata. Baik itu restoran, hotel, maupun desa wisata yang ada di setiap kabupaten.

Baca Juga:

Penghitungan kapasitas pengunjung maksimal, menjadi salah satu bentuk penerapan protokol kesehatan pencegahan Covid-19, khususnya di lokasi wisata. "Jadi kalau dalam aplikasi terlihat sudah penuh kapasitasnya, maka tidak menerima pengunjung lagi," jelasnya.

Penggunaan aplikasi Visiting Jogja juga melalui tahap pelatihan. Hal itu dikarenakan baru beberapa pihak saja yang sudah mahir dalam pengaplikasiannya. "Jika memang ada belum bisa, catat manual. Nanti kami akan bantu masukkan ke aplikasi," terangnya.

Jadi kalau dalam aplikasi terlihat sudah penuh kapasitasnya, maka tidak menerima pengunjung lagi.

Dari ratusan pengajuan operasional oleh usaha pariwisata, disebutkan Sudarningsih sudah 50 rekomendasi yang dikeluarkan Pemkab Sleman. Rekomendasi tersebut diberikan kepada kafe, restoran, tempat hiburan dan lainnya. Sisanya, masih dalam proses verifikasi.

Jumlah objek wisata di Sleman yang sudah dibuka untuk dikunjungi juga semakin bertambah. Terbaru misalnya Candi Ijo, Candi Sambisari dan sejumlah objek wisata di kawasan Kaliurang.

"Kecuali Museum Ulen Sentalu. Itu terkait kesiapan masing-masing pengelola wisata, kami tidak pernah menyarankan. Kalau sudah siap dengan protokol (kesehatan) pariwisata, silakan membuka," imbuhnya.

Baca Juga:

Sementara untuk desa wisata, para pengelola telah bersepakat untuk menerima kunjungan, pada September 2020 mendatang. Jika benar-benar dibuka pada September 2020, kegiatan outbond juga masih dihentikan dan lebih menekankan pada wisata keluarga.

Saat ini baru satu desa yang sudah mulai menerima tamu. Desa wisata yang berjumlah 50 lainnya dengan berbagai kategori, belum ada yang mulai beroperasi. "Misalnya Desa Wisata Pentingsari, saat itu dibuka karena menerima tamu dari Kementerian," ungkapnya.

Sudarningsih mengungkapkan, pengelola desa wisata belum berani membuka layanan, karena desa wisata berada di tengah-tengah masyarakat. "Takut ada penolakan, jadi perlu musyawarah bersama," ujarnya.

Untuk diketahui, pengelola wajib menerapkan protokol kesehatan. Mulai dari memiliki wastafel, pengunjung wajib pakai masker, diukur suhu tubuh. Selain itu, ada ruang isolasi bagi pengunjung dengan suhu tubuh lebih dari 37,3 derajat celsius.

Pemkab Sleman juga menyarankan desa wisata memiliki Memorandum of Understanding, dengan faskes terdekat. Dengan demikian, kalau ada pengunjung memiliki gejala Covid-19 bisa langsung dibawa ke faskes tersebut, untuk ditangani lebih lanjut. []

Berita terkait
Protokol Ketat Objek Wisata Milik Keraton Yogyakarta
Keraton Yogyakarta memberlakukan protokol ketat empat destinasi wisata terhadap pengunjung, salah satunya Tamansari.
Setelah DIY, Kini Gerakan BISA 7 Objek Wisata Jateng
Setelah gerakan BISA destinasi wisata di Yoogyakarta, BOB memilih Purworejo dan Magelang, Jawa Tengah untuk gerakan bersih, indah, sehat dan aman.
Jenis Protokol Kesehatan Terbanyak Dilanggar di DIY
Satpol PP DIY gencar melakukan razia protokol kesehatan. Jenis pelanggaran terbanyak adalah tidak pakai masker.
0
Sejarah Ulang Tahun Jakarta yang Diperingati Setiap 22 Juni
Dalam sejarah Hari Ulang Tahun Jakarta 2022 jatuh pada Rabu, 22 Juni 2022. Tahun ini, Jakarta berusia 495 tahun. Simak sejarah singkatnya.