Pidato Rizieq di Arab Sangat Provokatif, Ini Videonya

Habib Rizieq Shihab kembali melontarkan pidato panas. Kali ini ia bicara situasi sosial politik di Indonesia dalam kaca matanya.
Imam Besar Front Pembela Islam (FPI) Habib Riziek Shihab sering luput dari perkara politik yang menjeratnya, tapi tidak demikian dengan dugaan kasus percakapan berkonten pornografi yang dialaminya. Hingga saat ini kepulangannya kembali kembali ke Indonesia masih ditunggu aparat kepolisian. (Foto: Ist)

Jakarta, (Tagar 21/10/2017) – Imam Besar Front Pembela Islam (FPI), Habib Rizieq Shihab kembali melontarkan pidato panas. Kali ini ia bicara situasi sosial politik di Indonesia dalam kaca matanya. Rizieq yang saat ini dikabarkan tengah berada di Arab Saudi sejak umroh beberapa bulan lalu memang belum kembali ke Indonesia.

Dalam video yang beredar di situs YouTube, sang ketua umum FPI ini mengklasifikasikan strata sosial politik masyarakat Indonesia sesuai pandangannya. Dalam video jelas terlihat, beberapa puluh jemaah berpakaian putih duduk di bawah menghadapnya dan rekaman yang beredar menunjukan Rizieq duduk lebih tinggi menghadap jemaahnya.

Di awal video, Rizieq menyatakan, jangan pernah memberitakan kaum fundamentalis di media-media mainstream. “Jangan pernah memberitakan segala kebaikan sebesar apa pun yang dilakukan kaum fundamentalis,” ujarnya tegas. Video sempat loncat lalu tersambung lagi dengan kualitas suara lebih jernih, masih tentang kaum fundamentalis versinya.

Selain kelompok fundamentalis, Rizieq juga menyebut kelompok kedua yang disebutnya kelompok modernis. Kelompok yang disebutnya berstatus aman dalam politik dan sistem pemerintahan Indonesia. Kelompok ketiga, menurutnya, adalah kelompok liberalis yang sangat aman di Indonesia. Kelompok ini dicontohkan dengan mereka yang menghamili sekretarisnya, yang memperkosa pegawainya.

Kelompok keempat, yang dikategorikannya sebagai kelompok yang harus diwaspadai. Kelompok ini disebut kelompok tradisionalis yang harus dijauhkan dengan kelompok pertama, fundamentalis. Padahal, menurut Rizieq lagi, kelompok fundamentalis dan tradisionalis ini sangat mirip.

"Mereka hanya berbeda di dalam mendefinisikan demokrasi. Yang satu mendefinisikan demokrasi bertentangan dengan hukum Allah sehingga harus ditangkal sama sekali, yang satu lagi melihat bahwa demokrasi itu hanya satu cara, yang kalau dibawa ke dalam ajaran Islam dia bisa Islami, kalau dikeluarkan dari Islam dia bisa bertentangan dengan ajaran Islam," jelas Rizieq.

Rizieq menambahkan, di Indonesia, kelompok fundamentalis dan tradisionalis saat ini dijauhkan agar tak bisa bersatu. “Bahkan harus diadu domba, nah ini yang sedang terjadi di Indonesia saat ini,” jelasnya.

Menariknya, selama video yang berdurasi 21 menit itu, sang Imam Besar tak sedikit pun mengkritisi kelompok nasionalis yang sesungguhnya berjumlah sangat besar di Negara Kesatuan Republik Indonesia ini. Dalam rekaman yang beredar, Rizieq jelas-jelas telah mengklasifikasikan masyarakat menurut pendapatnya sendiri. Ia pun membuat rambu masing-masing kelas menurut pemahamannya sendiri.

Benarkah Rizieq tengah mempertentangkan kelas saat ini? Semoga Rizieq tak membuat pertentangan antarkelas seperti yang pernah terjadi sekitar tahun 1965 lalu. Di mana terjadi pertentangan antara buruh dengan majikan, si kaya dengan si miskin dan lainnya. (rif)

Apa sebenarnya isi pidato Rizieq di Madinah itu? Ini videonya:

Berita terkait
0
Hasil Pertemuan AHY dan Surya Paloh di Nasdem Tower
AHY atau Agus Harimurti Yudhoyono mengaku sudah tiga kali ke Nasdem Tower kantor Surya Paloh. Kesepakatan apa dicapai di pertemuan ketiga mereka.