Jakarta - pemerintah terus mendorong badan usaha milik negara (BUMN) untuk menjalin sinerji dengan sesama perusahaan pelat merah untuk tujuan meningkatkan kinerja. Hal itu juga dilakukan oleh PT Perusahaan Gas Negara (Persero) Tbk atau PGAS.
Emiten pelat merah yang menjadi bagian dari holding PT Pertamina (Persero) juga menjalin sinerji BUMN. Hal ini dalam upaya memperluas pemanfaatan gas bumi melalui pembangunan infrastruktur dan memberikan pelayanan gas bumi di seluruh sektor.
Baca Juga: Tujuh Program Gasifikasi Nasional dari PGN
PGN senantiasa berupaya optimal dalam menjaga kualitas infrastruktur dan keamanan pasokan gas.
“Dalam pembangunan infrastruktur dan pengembangan bisnis gas bumi, bagi PGN Group tidak semuanya bisa berjalan sendiri. Kerja sama dan dukungan dengan berbagai pihak, termasuk sesama BUMN, sangat penting untuk menyelaraskan dengan misi PGN,” kata Sekretaris Perusahaan PGN Rachmat Hutama dalam keterangan tertulis di Jakarta.
Perusahaan publik dengan kode emiten PGAS itu menjalin sinerji dengan PT PLN (Persero), PT Krakatau Steel (Persero) Tbk hingga Pupuk Indonesia Group. Menurut Rachmat, penyerapan gas PGN terbesar dilakukan oleh pembangkit listrik PLN selaku penyedia listrik nasional. Pada sektor ini, telah terserap sekitar 41% dari total penyaluran gas bumi PGN per hari.
Pada triwulan I 2020, PGN menyalurkan gas ke pembangkit listrik lebih dari 200 BBTUD dan mampu menghasilkan kapasitas listrik lebih dari 960 MW. Hal itu didukung oleh fasilitas pipa gas maupun regasifikasi LNG.
Implementasi penurunan harga gas juga berdampak pada sektor kelistrikan sesuai dengan Kepmen ESDM 91K/2020. Melalui implementasi kebijakan tersebut, diyakini akan mendorong penghematan biaya pokok produksi PLN, sehingga dapat tersedia biaya listrik yang terjangkau bagi masyarakat dan menciptakan dampak ganda untuk percepatan pertumbuhan ekonomi nasional.
Menurutnya, PLN merupakan konsumen terbesar PGN dan tanggung jawabnya juga besar untuk menyediakan energi listrik nasional. Untuk itu, PGN senantiasa berupaya optimal dalam menjaga kualitas infrastruktur dan keamanan pasokan gas. "Proyek strategis regasifikasi LNG untuk pembangkit listrik yang saat ini sudah mulai dikerjakan, harapannya dapat semakin mendukung keandalan penyediaan sumber energi yang merata di berbagai wilayah. Proses pembangunan saat ini, pada tahap Quick Win untuk PLTMG Tanjung Selor, Nias, dan Sorong,” tutur Rachmat.
Sebelumnya, PGN sebagai bagian dari sub holding gas Pertamina saat ini berkomitmen tetap melanjutkan pengembangan infrastruktur pemanfaatan gas bumi. Menurut Direktur Utama PGN, Suko Hartono, gasifikasi nasional dalam bentuk Program Sapta (Tujuh) PGN.
“Pemenuhan dan layanan gas bumi PGN ditargetkan bisa masuk ke dalam sendi-sendi perekonomian maupun untuk kehidupan sehari-hari masyarakat di berbagai wilayah," kata Suko dalam informasi yang diterima Antara di Jakarta, Selasa, 16 Juni 2020.
Simak Pula: Kinerja PGN Q1 2020 Memburuk, Saham PGAS Tertekan
Suko mengatakan inovasi pada produk gas bumi menjadi pekerjaan utama PGN, agar gas bumi tidak hanya sebagai komoditas. Namun juga sebagai nilai tambah pada pertumbuhan ekonomi nasional dengan memberikan efek ganda dari pemanfaatan gas sektor hilir. []