Pfizer Sebut Paxlovid Gagal Cegah Penularan Covid-19 Antaranggota Keluarga

Mereka yang minum Paxlovid selama lima hari diketahui 32% lebih kecil kemungkinannya terjangkit Covid-19 dibanding kelompok yang diberi placebo
Pil pengobatan Covid-19 Paxlovid terlihat di rumah sakit Misericordia di Grosseto, Italia, 8 Februari 2022. (Foto: voaindonesia.com - REUTERS/Jennifer Lorenzini)

TAGAR.id – Pfizer Inc pada Jumat, 29 April 2022, mengatakan uji coba berskala besar yang dilakukannya mendapati bahwa pengobatan anti-virus oral Covid-19 Paxlovid tidak efektif untuk mencegah penularan virus corona pada orang yang tinggal dengan seseorang yang telah terjangkit virus tersebut.

Uji coba itu melibatkan 3.000 orang dewasa yang memiliki anggota keluarga yang telah terpapar pada individu yang memiliki gejala atau baru-baru ini terbukti positif mengidap Covid-19. Mereka diberi Paxlovid selama lima atau sepuluh hari, atau suatu plasebo.

Mereka yang minum Paxlovid selama lima hari diketahui 32% lebih kecil kemungkinannya terjangkit Covid-19 dibanding kelompok yang diberi pil placebo (KBBI: pil yang diberikan kepada pasien untuk memberikan efek psikologis positif dan tidak mengandung obat-obatan). Sementara mereka yang minum Paxlovid selama sepuluh hari memiliki tingkat kekebalan lebih tinggi yaitu 37%. Namun demikian secara statistik hasil uji coba itu tidak signifikan dan mungkin hanya karena kebetulan.

Pfizer mengatakan data dalam uji coba itu konsisten dengan penelitian sebelumnya yang menunjukkan bahwa Paxlovid hampir 90% efektif mencegah rawat inap atau kematian pada pasien Covid-19 yang berisiko tinggi sakit parah ketika diminum selama lima hari tak lama setelah munculnya gejala.

“Meskipun kami kecewa dengan hasil studi khusus ini, hasil ini tidak mempengaruhi data kemanjuran dan keamanan yang kuat, yang kami amati dalam uji coba sebelumnya untuk pengobatan pasien Covid-19,” ujar Kepala Eksekutif Pfizer Albert Bourla dalam sebuah pernyataan.

Pfizer mengatakan Paxlovid, yang terdiri dari dua obat anti-virus berbeda, saat ini telah disetujui atau disahkan untuk penggunaan dengan syarat tertentu atau penggunaan darurat di lebih dari 60 negara, guna merawat pasien Covid-19 berisiko tinggi.

Menurut perkiraan Wall Street yang dikumpulkan oleh Refinitiv, penjualan Paxlovid, bagian dari kelas obat yang dikenal sebagai protease inhibitor, diproyeksikan mencapai 24 miliar dolar tahun ini.

Saham Pfizer, yang turun 3% dalam perdagangan reguler, kembali turun 1% Jumat sore menjadi 48,53 dolar AS atau setara dengan Rp 704.903,103. (em/ah)/Reuters/voaindonesia.com. []

Amerika Perluas Ketersediaan Pil Antivirus Covid-19

Pengobatan dengan Pil Covid-19 Menunjukkan Virus Berkurang Drastis

105 Negara Miskin akan Peroleh Pil Covid-19 Produk Merck

China Menyetujui Penggunaan Obat Covid-19 Paxlovid Produk Pfizer

Berita terkait
Amerika Perluas Ketersediaan Pil Antivirus Covid-19
Pemerintahan Presiden Joe Biden mengambil langkah-langkah untuk memperluas ketersediaan pengobatan antivirus Covid-19 Paxlovid
0
Parlemen Eropa Kabulkan Status Kandidat Anggota UE kepada Ukraina
Dalam pemungutan suara Parlemen Eropa memberikan suara yang melimpah untuk mengabulkan status kandidat anggota Uni Eropa kepada Ukraina