Jakarta – Regulator produk medis China mengatakan pada Sabtu, 11 Februari 2022, bahwa pihaknya telah memberikan persetujuan bersyarat untuk obat Covid-19 Paxlovid dari Pfizer. Dengan demikian obat tersebut menjadikan pil oral pertama yang secara khusus dikembangkan untuk mengobati virus corona.
Administrasi Produk Medis Nasional China mengatakan Paxlovid disetujui sebagai obat untuk mengobati orang dewasa yang terjangkit Covid-19 ringan hingga sedang dan berisiko tinggi berkembang menjadi kondisi parah. Namun, badan tersebut mengingatkan bahwa studi lebih lanjut tentang obat itu perlu dilakukan dan diserahkan ke pihak berwenang.
"Ini adalah tonggak penting dalam perjuangan kami melawan Covid-19," kata perwakilan Pfizer dalam sebuah pernyataan.
Persetujuan tersebut merupakan dorongan bagi Pfizer yang memproyeksikan meraih angka penjualan 22 miliar dolar AS pada 2022 dari obat tersebut.
Eksekutif Pfizer mengatakan bahwa perusahaan sedang berdiskusi aktif dengan lebih dari 100 negara terkait Paxlovid.
Pfizer pada Desember 2021 mengatakan hasil uji coba akhir menunjukkan pengobatannya mengurangi kemungkinan rawat inap atau kematian sebesar 89% pada pasien Covid-19 yang berisiko sakit parah. Mereka diberikan pengobatan dalam waktu tiga hari sejak timbulnya gejala, dan sebesar 88% ketika diberikan dalam waktu lima hari.
Amerika Serikat membayar sekitar 530 dolar AS setara dengan Rp 7.602.717,5 untuk setiap rangkaian Paxlovid dan 700 dolar AS setara dengan Rp 10.041.325 untuk setiap rangkaian pil molnupiravir saingan Covid-19 yang dikembangkan oleh Merck & Co. (ah)/Reuters/voaindonesia.com. []
Obat Covid-19 yang Akan Hadir Beberapa Bulan ke Depan
Dua Obat Covid-19 Mungkin Tak Mempan Hadapi Omicron
Tiga Obat untuk Perawatan Covid-19 Disetujui Uni Eropa
FDA Amerika Batasi Penggunaan Obat Covid-19