Petilasan Sultan Matangaji di Kota Cirebon Dirusak

Tresnawaty meminta semua pihak yang berkaitan dengan perusakan petilasan Sultan Matangaji segera menyelesaikan masalah ini.
Lokasi situs Sultan Matangaji yang dirusak. (Foto: Tagar/Charles).

Kota Cirebon - Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Cirebon, Jawa Barat, akan segera memanggil para pihak terkait dengan masalah perusakan petilasan Muhammad Sofiudinbatau Sultan Matangaji di Kelurahan Karyamulya, Kecamatan Kesambi, Kota Cirebon. Hal ini diungkapkan Ketua Komisi III DPRD Kota Cirebon, Tresnawaty, di Cirebon, Jumat, 21 Februari 2020.

Tresnawaty menyesalkan terjadinya perusakan petilasan Sultan Matangaji, yang dilakukan oleh salah satu perusahaan pengembang perumahan. Karena menurut Tresnawaty, petilasan Sultan V Keraton Kasepuhan itu (Sultan Matangaji) merupakan saksi sejarah yang berada di Kota Cirebon. "Petilasan Sultan Matangaji ini kan bagian dari sejarah, jadi harus kita jaga bersama. Kejadian perusakan tidak boleh terjadi lagi," tegas Tresnawaty.

Politisi Partai Gerindra ini mengatakan, dari sekian banyak situs dan cagar budaya yang terdapat di Kota Cirebon, baru sekitar 70 yang terdaftar. Meski demikian, lanjut Tresnawaty petilasan Sultan Matangaji belum masuk dalam bangunan cagar budaya perlu dilestarikan.

Karena itu ia meminta semua pihak yang berkaitan dengan perusakan petilasan Sultan Matangaji segera menyelesaikan masalah ini. Tresnawaty juga meminta semua pihak untuk bersama-sama menjaga situs dan cagar budaya yang ada, agar sejarah Kota Cirebon tidak terhapus oleh zaman.

Situs Matangaji selama ini diyakini sebagai salah satu petilasan Sultan Muhammad Sofiudin, Sultan V Kasepuhan Cirebon yang berdasarkan cerita orang tua

V Keraton Kasepuhan Cirebon.

Situs Matangaji merupakan lokasi keramat Sultan V Kasepuhan Cirebon, Sultan Muhammad Sofiudin. Sultan ini dikenal pula dengan nama Matangaji.

Kuncen Situs Matangaji, Kurdi menuturkan, sejak dua pekan terakhir, ada pembangunan yang dilakukan oleh pengembang perumahan PT Dua Mata Sejahtera, yang disinyalir telah merusak situs Matangaji.

Di tempat terpisah, Sultan Keraton Kasepuhan, Sultan Sepuh XIV Pangeran Raja Adipati (PRA) Arief Natadiningrat menyayangkan aktivitas pembangunan yang tak memperhatikan sekelilingnya. Dia pun berencana melaporkannya kepada otoritas terkait. "Kami akan lapor (pengrusakan situs Matangaji) ke pihak terkait," tandas Sultan Arief sapaan PRA Arief Natadiningrat. []

Catatan: (KBBI) petilasan adalah bekas peninggalan (umumnya yang bersejarah), istana, pekuburan, dan sebagainya 

Berita terkait
Tokoh Pewayangan di Satlinmas di Kota Cirebon
Kepada Satlinmas yang baru diresmikan, Azis memberikan nama Pandu Jagat Nata. Nama ini mengandung makna filosofis yang kuat.
Raja Cirebon Sebut Raja Keraton Agung Sejagat Bohong
Raja Kesultanan Cirebon, Sultan Arief menyatakan klaim Toto Sinuhun sebagai pewaris sah Majapahit adalah kebohongan.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.