Petani Rotan Keluhkan Anjloknya Harga Rotan Mentah

Petani rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluhkan anjloknya harga rotan mentah dalam sebulan terakhir dan berimbas.
Ilustrasi - Petani Rotan. (Foto: Tagar/Antara)

Jakarta - Petani rotan di Kabupaten Kotawaringin Timur, Kalimantan Tengah, mengeluhkan anjloknya harga rotan mentah dalam sebulan terakhir karena sangat terasa berimbas terhadap pendapatan mereka.

"Harga tertinggi November lalu Rp 7.000/kilogram. Awal Desember turun menjadi Rp 5.500/kg. Akhir Desember anjlok ke harga Rp 4.000/kg. Kemungkinan terus turun ke harga normal Rp 3.500/kg. Ini khusus rotan taman budidaya," kata pemilik kebun yang juga pengepul rotan di Kecamatan Kota Besi, Dahlan Ismail Kamis, 30 Desember 2021.

Selama ini petani rotan di Kotawaringin Timur menjual hasil panen dalam bentuk rotan mentah kepada pembeli dari luar daerah. Hal itu lantaran permintaan rotan mentah untuk kerajinan rotan di daerah ini sangat sedikit.


Sebenarnya kami punya strategi mudah agar tidak mengalami kerugian dengan membatasi pembelian rotan dari petani tapi kami juga harus memikirkan nasib para petani rotan.


Dengan anjloknya harga rotan itu merupakan pukulan yang cukup berat bagi para pekerja rotan. Bayangkan saja, para petani tidak dapat apa kalau ditingkat pengepul saja harganya cuma sebesar itu, lebih baik mereka berdiam diri dan berhenti memotong rotan.

“Sebenarnya kami punya strategi mudah agar tidak mengalami kerugian, dengan membatasi pembelian rotan dari petani, tapi kami juga harus memikirkan nasib para petani rotan yang selama ini sudah menjadi mitra kami, dan kami juga tidak ingin membiarkan petani menderita, tapi apa yang bisa kami harapkan kalau harga jualnya juga sangat rendah,” kata Dahlan.

Ia mengatakan, pengepul berupaya tetap membeli rotan hasil panen petani dengan harapan harga kembali stabil. Ini sebagai bentuk tanggung jawab moral terhadap petani yang selama ini menjadi mitra mereka.

Namun di sisi lain, Dahlan juga tidak mungkin menampung rotan mentah dari petani dalam jumlah besar. Jika terlalu lama disimpan maka akan terjadi penyusutan dan kualitas rotan menurun sehingga harga jual nantinya juga bisa merosot.

“Saat ini kebetulan lagi liburan natal dan tahun baru, sehingga tidak ada kegiatan penjualan rotan ke luar negeri, dan situasi ini diperkirakan akan bertahan hingga bulan Februari 2022 nanti, atau setelah perayaan hari raya imlek,” ucap Dahlan.

Jika ini terus terjadi, dikhawatirkan sektor rotan akan kembali terpuruk. Dampaknya akan sangat besar terhadap petani dan pelaku bisnis rotan seperti yang pernah terjadi saat awal diberlakukannya larangan ekspor rotan mentah.

Dahlan berharap kondisi saat ini hanya imbas musim perayaan Natal dan Tahun Baru sehingga permintaan juga berkurang. Ada kekhawatiran lesunya harga jual rotan ini akan terjadi hingga perayaan Imlek pada Februari nanti.

(Emilya Rahmawati)

Berita terkait
Ekspor Pertanian Januari-Oktober 2021 Capai Rp 518,8 Triliun
Kementan Syahrul Yasin Limpo mengatakan, meski dalam pandemi Covid-19, sektor pertanian terus mencatatkan kinerja yang luar biasa ini.
OJK Dorong Milenial Kembangkan UMKM Sektor Pertanian
Sektor pertanian dinilai memiliki potensi pengembangan yang masih besar dan sejalan dengan program Pemerintah
Kementan Beri Penghargaan pada SDM Pertanian Berprestasi
Kementerian Pertanian memberikan penghargaan kepada 25 insan pertanian berprestasi yang meliputi penyuluh pertanian petani milenial. Ini ulasannya.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.