Petani di Lahan Food Estate Raih Hasil Panen Menggembirakan

Para petani di Kalimantan Tengah siap panen dengan rata-rata hasil panen di wilayah Food Estate itu 4 hingga 6 ton per hektare.
Food Estate di Kalimantan Tengah. (Foto: Tagar/Kementan)

Jakarta - Kepala Balai Pengkajian Teknologi Pertanian (BPTP) Kalteng Syamsuddin mengatakan, para petani padi di Kalimantan Tengah siap panen dan rata-rata hasil panen di wilayah Food Estate itu mencapai 4 hingga 6 ton per hektare. 

“Kami sudah melihat kondisi lahan dan pertanaman, dan siap dilakukan panen pada minggu pertama Februari sekitar 200-250 hektare” tuturnya di lokasi Food Estate pada Sabtu, 30 Januari 2021. 

Secara terpisah, Kepala Balitbangtan Fadjry Djufry menyampaikan bahwa sejak awal dimulainya program Food Estate, Balitbangtan telah menerjunkan tim terbaiknya dalam melakukan pengkajian, memberikan rekomendasi dan melakukan pendampingan baik kepada pemerintah daerah setempat ataupun langsung kepada petani.

Siap dilakukan panen pada minggu pertama Februari sekitar 200-250 hektare.

“Food Estate adalah program super prioritas, disini kami juga telah membangun center of excellent yaitu model ideal food estate yang sesuai dengan kondisi petani serta peluang industri. Lokasi tersebut yang akan menjadi pusat percontohan bagi kawasan di sekitarnya.” sebutnya.

Sementara Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo (Mentan SYL) pada beberapa kesempatan sebelumnya menyatakan optimis terhadap program Food Estate, meskipun terjadi dinamika di lapangan. 

“Ini lahan yang sangat dinamis, tidak seperti di Jawa, Sumatera, atau Sulawesi. Di sini lahan rawa, kontur tanahnya ada yang dalam, sedang, datar, dan cukup bagus. Oleh karena itu, dinamika lapangan juga ada," ungkap Mentan SYL. 

Selain itu, Mentan SYL juga mengungkapkan bahwa dalam program ini penerapan mekanisasi serta teknologi pertanian diharapkan dapat mengoptimalkan rawa menjadi lahan pertanian produktif dan meningkatkan produksi pertanian.

Menyangkut ini, Kepala Balitbangtan menyatakan bahwa pihaknya sudah menerapkan teknologi budidaya Rawa Intensif, Super dan Aktual (RAISA) yang dapat mendukung produksi padi pada lahan dengan kandungan zat besi dan natrium yang tinggi.

“Dengan aplikasi teknologi ini akan dapat meningkatkan produktivitas padi serta diharapkan dapat meningkatkan indeks pertanaman dari IP 100 menjadi IP 200 atau bahkan IP 300 dalam setahun.” sebut Fadjry.

Menurut Syamsuddin, BPTP sebagai kepanjangan tangan Balitbangtan di daerah, akan terus memberikan pendampingan kepada petani sehingga seluruh wilayah yang menjadi lokasi Food Estate dapat mencapai hasil yang maksimal. 

“Kami akan terus mengawal dan memberikan pendampingan sesuai rekomendasi tim, seperti perlakuan lahan, cara tanam dan budidaya sehingga hasil dari pertanaman dapat optimal," tegasnya.

Adapun pemilihan varietas yang ditanam di lokasi tersebut adalah preferensi dari para petani, seperti varietas Inpari 32 dan Inpari 42 yang sudah cukup lama dikenal dan ditanam para petani di wilayah tersebut. “varietas tersebut menjadi primadona karena memiliki rendemen beras tinggi dan saat ini harga gabah konsumsi mencapai Rp5.300 per Kg," jelas Syamsuddin.

Sementara mengenai gerakan percepatan tanam, Syamsuddin menjelaskan bahwa hal tersebut sudah berdasarkan hasil kajian khususnya dalam hal kecukupan air.  

“Percepatan tanam karena air cukup, dan tanaman padi sangat memerlukan air.” sebutnya.[]

Berita terkait
Stok Beras di Pasar Induk Cukup RNI Apresiasi Kerja Kementan
Perihal cukupnya stok beras, Dirut RNI Arief Prasetyo Adi mengapresiasi kinerja Kementan dibawah pimpinan Menteri Syahrul Yasin Limpo.
Kementan Remajakan RPH Untuk Perkuat Hilirisasi Peternakan
Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo, mengunjungi Kabupaten Gowa dalam rangka meninjau Rumah Potong Hewan yang ingin dimodernisasi.
Langkah Cepat Kementan Stabilkan Pasokan dan Harga Kedelai
Kementan gerak cepat menstabilkan pasokan dan harga kedelai dalam 100 hari pertama agar pengrajin tempe dan tahu dapat terus berproduksi.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.