Agam - Seorang petani di Kabupaten Agam, Sumatera Barat, ditemukan tidak bernyawa di dalam sawahnya, Selasa, 12 Mei 2020. Masyarakat yang waspada tidak berani langsung mengevakuasi hingga akhirnya jasad dijemput Tim Gugus Tugas Covid-19.
Karena situasi di tengah pandemi, sejumlah tokoh masyarakat menyarankan ditempuh protokol Covid-19.
Kepala Kepolisian Sektor Ampek Angkek Candung AKP Purwanta menyebutkan mayat bernama Edi Warman, 55 tahun itu ditemukan di dalam sawah kawasan Jorong Tanjung Medan, Nagari Biaro Gadang, Kecamatan Ampek Angkek Candung.
"Dari keterangan sejumlah saksi, korban siang harinya sekitar pukul 13.00 WIB masih terlihat bekerja memotong jerami di sawahnya. Sekitar pukul 16.30 WIB korban ditemukan sudah meninggal dunia di lokasi kejadian,” katanya kepada Tagar melalui telepon seluler, Selasa, 12 Mei 2020 malam.
Hingga waktu berbuka puasa, jenazah masih dibiarkan tergeletak di tengah sawah tersebut. Pihak keluarga awalnya meminta jenazah diizinkan untuk dibawa pulang dan dimakamkan seperti biasa.
"Tadinya pihak keluarga berharap jenazah bisa langsung dibawa pulang. Karena situasi di tengah pandemi, sejumlah tokoh masyarakat menyarankan ditempuh protokol Covid-19,” tuturnya.
Setelah mendapat persetujuan pihak keluarga, Tim Gugus Tugas Covid-19 dibantu petugas medis setempat membawa jenazah ke RSAM Bukittinggi.
"Sudah dibawa ke RSAM Bukittinggi oleh petugas medis yang menggunakan APD lengkap,” katanya.
Terpisah, Humas RSAM Bukittinggi Murshalman Chaniago mengakui pihaknya telah menerima jenazah itu dan kini disimpan di ruang forensik. Selanjutnya, jenazah akan diambil swab karena dicurigai memiliki riwayat perjalanan dari daerah pandemi Covid-19.
"Jenazah sampai di RSAM Bukittinggi sekitar pukul 19.30 WIB. Diterima langsung oleh petugas medis dengan memakai APD. Kemungkinan besok akan diambil swabnya dan diselenggarakan sesuai protokol Covid-19," katanya.
Informasi lainnya, hingga malam ini sejumlah tokoh masyarakat dan relawan di Nagari Biaro Gadang langsung melakukan penyemprotan disinfektan di sekitar tempat tinggal almarhum.
"Kabarnya ada anak almarhum yang pulang dari Kota Pekanbaru menggunakan travel umum. Untuk pencegahan dan kewaspadaan sedang berlangsung penyemprotan desinfektan,” kata tokoh masyarakat Ampek Angkek, Afwan.[]