Pesisir Selatan - Pemerintah Kabupaten Pesisir Selatan (Pessel), Sumatera Barat, mengusulkan lebih dari 3 ribu data guru honorer calon penerima subsidi gaji dari pemerintah pusat yang dikirim melalui Dinas Pendidikan dan Kebudayaan.
Jadi, kami hanya memberikan data.
Kepala Dinas Pendidikan Pessel Suhendri menyampaikan, data tersebut telah dikirim sejak akhir Agustus 2020. Mereka terdiri dari semua tingkatan sekolah, mulai dari guru Taman Kanak-Kanak (TK) Sekolah Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP) dan Sekolah Menengah Atas (SMA).
"Setidaknya data calon penerima sudah sejak 3 minggu yang lalu kami kirim ke pusat," katanya kepada Tagar di Painan, Kamis, 17 September 2020.
Kendati demikian, kata Suhendri, secara teknis pihaknya belum mengetahui kapan dan berapa besaran yang dialokasikan untuk Pessel. Sebab, hingga kini belum ada pemberitahuan lebih lanjut soal data dan nama-nama yang diusulkan. "Jadi, kami hanya memberikan data," katanya.
Seperti diberitakan Tagar, Rabu, 17 September 2020, pemerintah melalui Satgas Pemulihan dan Transformasi Ekonomi (PEN) bakal mengucurkan bantuan subsidi gaji bagi 398.637 tenaga kerja honorer bidang pendidikan yang tercatat di tiap dinas pendidikan.
Program tersebut merupakan salah satu agenda penting pemerintah dalam mempertahankan daya beli masyarakat, khususnya yang berasal dari tenaga pendidik. Bahkan, tidak menutup adanya penambahan penerima. Saat ini, Satgas PEN terus melakukan validasi data.
"Ya, ini sudah ada kepastiannya usai menghimpun data terakhir yang masuk pada 14 September 2020. Kami berharap jumlah penerima terus bertambah," ujar Ketua Satgas PEN, Budi Gunadi Sadikin di Jakarta, 16 September 2020.
Adapun, tenaga honorer yang menerima subsidi gaji adalah peserta yang terdaftar sebagai anggota BP Jamsostek, dengan penghasilan di bawah Rp5 juta per bulan. Besaran bantuan diberikan senilai Rp600 ribu per bulan, selama 4 bulan.
Hingga Senin, 14 September 2020, pusat telah menyalurkan Rp 7 triliun atau setara 17,43 persen dari pagu Rp37,87 triliun, berupa Bantuan Langsung Tunai (BLT). Kementerian Tenaga Kerja (Naker) telah melakukan Penyaluran pertama pada 27 Agustus 2020.
Hingga penghujung tahun ini, pemerintah menargetkan realisasi pencairan pada 15,72 juta pekerja. Target itu menetralkan pertumbuhan Produk Domestik Bruto (PDB) yang terkontraksi pada kuartal II/2020.
"Sementara itu, penyerapan anggaran Program PEN sudah mencapai Rp 240,9 triliun atau 34,6 persen dari pagu anggaran Rp695,2 triliun," katanya. []