Pesan Kampanye Donald Trump Kontras dengan Joe Biden

Hari-hari terakhir jelang pemilihan presiden (Pilpres) AS tahun 2020 isi pesan kampanye Donald Trump sangat kontras dengan Joe Biden
Lady Gaga bergabung dengan Joe Biden pada malam pemilihan presiden AS (Foto: bbc.com/Indonesia).

Jakarta – Donald Trump (Republik) dan Joe Biden (Demokrat) telah berjuang memikat banyak orang di swing state. Setelah kampanye yang didominasi oleh pandemi, presiden petahana dan saingannya memiliki pesan yang kontras untuk warga Amerika Serikat (AS) yang disampaikan selama kampanye.

Presiden Donald Trump dan saingannya Joe Biden menghabiskan jam-jam terakhir berkampanye mereka di negara bagian kunci yang pada akhirnya akan memutuskan nasib pemilihan presiden di AS. Pada hari Selasa, 3 November 2020, warga Amerika mulai bergerak menuju tempat pemungutan suara.

Namun, hampir 100 juta warga AS telah terlebih dahulu memberikan suara mereka melalui pos, yang membuat Trump kecewa karena percaya hal tersebut dapat membahayakan peluangnya untuk menang.

1. Pesan yang Kontras

Meskipun kedua kandidat presiden mungkin memiliki tujuan yang sama untuk memimpin negara selama empat tahun ke depan, namun pesan terakhir yang mereka sampaikan sangat berbeda.

Trump muncul dalam aksi unjuk rasa di North Carolina, Pennsylvania dan Wisconsin dan berbicara tentang potensi "kekerasan" dan "kecurangan yang belum pernah dilihat sebelumnya" jika penghitungan suara memakan waktu beberapa hari. Sementara Biden, berada di kota Pittsburgh dan menyerukan ketenangan.

trump berbicaraTrump berbicara di depan kerumunan pendukung dalam kampanyenya di Fayetteville, North Carolina (Foto: dw.com/id)

"Kami sudah selesai dengan kekacauan, kami selesai dengan cuitan-cuitan, kemarahan, kebencian, kegagalan, ketidakbertanggungjawaban," kata mantan wakil presiden AS itu.

Pesan Trump yang berapi-api, yang kemudian ia ulangi di Twitter, muncul setelah Mahkamah Agung AS mengizinkan perpanjangan tenggat waktu untuk menerima surat suara lewat pos di Pennsylvania dan North Carolina - negara bagian yang sangat penting bagi peluang terpilihnya kembali sang petahana.

2. Corona Jadi Topik yang Mendominasi Kampanye

Setelah beberapa bulan berkampanye di tengah pandemi corona, topik ini juga menjadi tema penting di hari-hari akhir kampanye kedua kandidat. Trump mengatakan kepada para pendukungnya: "Memilih Biden berarti memilih restriksi, kesengsaraan dan PHK."

Biden, yang mendukung restriksi untuk mengekang penyebaran virus, melakukan perjalanan ke Ohio, negara bagian lain yang menjadi medan pertempuran penting. Ia membawa keempat cucunya bersamanya, saat ia berjanji kepada warga untuk melindungi mereka layaknya anggota keluarga sendiri jika terpilih.

"Donald Trump tidak kuat, ia lemah. Ini adalah presiden yang tidak hanya tidak memahami pengorbanan, ia juga tidak memahami keberanian," katanya.

Biden saat ini unggul dalam rata-rata pemungutan suara nasional, meskipun keunggulannya sedikit menyempit di hari-hari menjelang pemilihan.

Masih belum diketahui apakah pemenang pasti akan munculdalam beberapa hari mendatang. Banyak yang memperkirakan pertarungan panjang akan terjadi di pengadilan hukum untuk memutuskan siapa yang akan menjadi presiden Amerika Serikat berikutnya [st/gtp (Reuters, AP)]/dw.com/id. []

Berita terkait
Joe Biden Gencarkan Kampanye Pilpres di Pekan Terakhir
Untuk mempertahankan keunggulannya di jajak pendapar dari Trump, capres Biden gencarkan kampanye di kantong-kantong Republik
Perubahan Iklim Jadi Perdebatan Kampanye Pilpres AS
Masalah perubahan iklim menjadi isu hangat dalam perdebatan kampanye pemilihan presiden (pilpres) di Amerika Serikat.
0
Serangan ke Suharso Monoarfa Upaya Politik Lemahkan PPP
Ahmad Rijal Ilyas menyebut munculnya serangan yang ditujukan kepada Suharso Manoarfa merupakan upaya politik untuk melemahkan PPP.