Bandung - Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil diminta Presiden RI Joko Widodo agar realisasi belanja daerah dapat dirasakan manfaatnya oleh masyarakat Jabar. Terutama manfaat realisasi dari transfer daerah dan dana desa yang diberikan Pemerintah Pusat atau TKDD.
“Saya titip, saya minta jangan hanya send yang diurus tapi (juga) delivered. Artinya, bukan hanya realisasi belanja yang habis tapi dapat barangnya, dapat manfaatnya rakyat. Itu yang terpenting,” kata Jokowi di Istana Kepresidenan, Jakarta, Kamis, 14 November 2019.
Realisasi belanjanya, harus bisa dirasakan manfaat oleh masyarakat.
Selain itu, Ridwan Kamil diminta Presiden RI ke-7, bisa bergerak cepat khususnya terkait belanja modal, agar bisa memicu pertumbuhan ekonomi lebih awal. Utamanya, setelah penyerahan Daftar Isian Pelaksanaan Anggaran (DIPA) dan Daftar Alokasi TKDD Tahun 2020.
“Setelah penyerahan ini, saya ingin melihat ada perubahan cara bergerak kita, mindset kita, pola lama yang harus kita tinggalkan. Mulai secepat-cepatnya belanja terutama belanja modal,” kata Jokowi.
Dia melanjutkan, belanja APBN bisa memantik pertumbuhan ekonomi sedini mungkin. Setelah proses lelang, Januari semestinya sudah bisa dilaksanakan. Jokowi merasa telah menginstruksikan hal ini kepada kepala daerah, termasuk para Menteri Kabinet Indonesia Kerja 2019-2024.
“Realisasi belanjanya, harus bisa dirasakan manfaat oleh masyarakat,” kata mantan Gubernur DKI Jakarta periode 2019-2024 itu.
Hilangkan Ego Sektoral, Institusi, dan Ego Daerah
Disamping itu, Presiden Joko Widodo menekankan pelaksanaan pembangunan negara merupakan kerja besar dan harus dilakukan dengan kerja tim karena menjadi agenda besar nasional.
“Jadi, jangan sampai ada lagi ego sektoral, ego institusi, ego daerah, sehingga nanti hasilnya besarnya akan kelihatan. Saya minta pemerintah pusat, provinsi, kabupaten dan kota betul-betul bekerjasama,” ujar Jokowi.
Mengenai pembangunan Sumber Daya Manusia (SDM), Presiden Indonesia periode 2019-2024 ini berharap program-program yang bersinggungan dengan pengembangan SDM harus dilakukan secara serius. Tujuannya, agar melahirkan SDM unggul dan berkualitas.
“Bukan hanya dapat sertifikat, tapi juga riil, konkret. SDM kita benar-benar naik atau meningkat bukan hanya sertifikat. Saya akan kontrol bahwa uang untuk (pembangunan) SDM itu benar-benar menetas, benar-benar mencetak skill," ujar Jokowi. []