Perupa Batak Grace Siregar Pameran di Skotlandia

Perupa Batak, Grace Siregar pamerkan karya di Skotlandia.
Grace Siregar bersama putrinya, Tondi. (Foto: Tagar/Dok. Pribadi)

Medan - Perupa Batak, Grace Siregar tak henti-hentinya melakukan gebrakan seni. Kali ini, perupa yang pernah menggelar pameran di Galeri Nasional Jakarta itu, memamerkan karyanya di Skotlandia dalam pameran seni rupa bertajuk "Paralysed Mood".

Grace Siregar, yang pernah mendirikan Galeri Tondi di Kota Medan, menjelaskan ada 15 karya seni yang akan dipamerkan pada solo ekshibisi ini.

Di antaranya dua karya video instalasi, lima karya instalasi dan patung, tiga karya fotografi dan empat karya lukisan. Ke empat lukisan ini, katanya, dipengaruhi oleh Mark Rothko, yaitu karya-karya lukis abstrak yang gelap.

Artikel lainnya: Orang Batak Sudah Maju, Tapi Tinggalkan Budayanya

"Persiapannya memerlukan waktu 1,5 tahun dari mulai lahirnya ide dan mengerjakan dalam bentuk visual," ujar Grace yang dihubungi Tagar, Rabu 26 Juni 2019.

Adapun materi yang ia gunakan dalam beberapa karyanya di antaranya berupa besi, gip, lampu, kayu, rambut, foto, film, sabun, karet, kanvas dan akrilik.

"Inspirasinya muncul saat perpindahan hidup dari Dakar, Senegal, Afrika Barat ke Isle of Bute, Skotlandia, UK. Ada rasa tertekan untuk memulai hidup baru membawa keluarga, di mana anak-anak masih kecil dan remaja. Ada mood yang cacat, di mana mau tidak mau harus pindah ke negara bahkan pindah benua baru, ada rasa dipaksa oleh keadaan. Di situlah lahir karya-karya ini," kata dia menjelaskan sumber inspirasi karya-karyanya itu.

Untuk para perupa Batak khususnya, teruslah berkarya dan berpameran. Jangan pernah patah semangat

Grace adalah seniman yang tak mau diam. Ketika tinggal di Senegal, ia juga menyalurkan ide-ide kreatifnya melalui seni visual. Di sana ia juga menggelar pameran seni bersama komunitas seni lokal. Ketika pindah ke Skotlandia, dorongan untuk berkesenian tetap membuncah.

Memiliki reputasi di kesenian dan karakternya yang mudah beradaptasi membuatnya mudah masuk ke komunitas seni di mana ia berada.

"Reaksi para penggiat seni dan pencinta seni Skotlandia terhadap karya-karya saya yang tak lazim ini sangat antusias, semangat dan terbuka sekali. Bagi mereka melihat karya-karya yang lahir dari rasa emosi si seniman mendapat tempat yang spesial sekali. Saya merasa beruntung bisa memamerkan karya-karya baru saya di Skotlandia," ujarnya.

Artikel lainnya: YPKB Luncurkan Kumpulan Cerpen Berbahasa Batak

Paralysed Mood, Grace Siregar’s Solo Exhibition akan digelar di Bank of Ideas, 17 High Street, Rothesay, Isle of Bute, Skotlandia. Karya-karyanya akan dipamerkan di sana selama hampir sebulan, mulai dari 27 Juli 2019 hingga 17 Agustus 2019.

Grace adalah satu di antara sekian seniman Indonesia, bahkan Batak, yang berkiprah secara internasional. Kepada penggiat kesenian dari asal-usulnya, ia berpesan agar tetap konsisten berkarya.

"Untuk para perupa Batak khususnya, teruslah berkarya dan berpameran. Jangan pernah patah semangat. Walaupun berpameran di tanah dan lingkungan sendiri. Setiap karya dan pameran membawa roh yang unik untuk dipersembahkan kepada masyarakat kita, di manapun kita hidup. Basa do Tuhan i. Horas! Horas! Horas!" katanya.[]

Berita terkait
0
David Beckham Refleksikan Perjalanannya Jadi Pahlawan untuk Inggris
David Beckham juga punya tips untuk pesepakbola muda, mengajak mereka untuk menikmati momen sebelum berlalu