Pertumbuhan Realme Melesat, Kalahkan Samsung dan Xiaomi

Realme, produsen smartphone China mencatat pertumbuhan paling tinggi di dunia sepanjang triwulan III 2020.
Realme, produsen smartphone China mencatat pertumbuhan paling tinggi di dunia sepanjang triwulan III 2020. (Foto: Tagar/facebook.com/Logo Realme).

Jakarta - Realme, produsen smartphone yang berbasis di Shenzen, China mencatat pertumbuhan paling tinggi diantara perusahaan global lain sepanjang triwulan III 2020. Pertumbuhan Realme secara kuartalan (q to q) melesat hingga 132 persen.

Seperti dikutip dari CNBC Indonesia dalam Tech a Look, secara year no year (YoY), pertumbuhan Realme 45 persen memang lebih rendah satu persen dibandingkan Xiaomi 46 persen. Namun secara q to q,  Xiaomi jauh dibawah Realme yakni 75 persen.

Ini artinya Realme menjadi smartphone dengan pertumbuhan paling cepat di dunia. Ia mengalahkan Samsung yang yang menjadi raja dalam penjualan, Apple, Huawei, bahkan Xiaomi. Pasar terbesar Realme antara lain India, Indonesia, Bangladesh, Fiilpina dan negara Asia Tenggara lain.

Pertumbuhan Realme yang pesat ini karena mampu memberikan produk dengan kualitas menyerupai ponsel premium, namun dengan harga yang relatif lebih terjangkau dengan penawaran digital serta layanan purna jual dibanyak negara. Boleh dikata Realme tidak mengenal pandemi, bahkan disaat beberapa produsen menghadapi krisis akibat pandemi.

Smartphone SamsungSmartphone terbaru Samsung. Raksasa elektronik Korea Selatan, Samsung berhasil mencuri peluang pabrikan smartphone asal China, Huawei yang terkena boikot Amerika Serikat. (Foto: Tagar/Getty Images/smartphone terbaru Samsung).

Ekspansi Realme ke produk lain di luar ponsel seperti arloji pintar, tv pintar, menjadi andalan Realme di pasar global. Untuk pertumbuhan tertinggi di posisi kedua ada Xiaomi dan ketiga dipegang Samsung. Terimbas pandemi, Samsung hanya bertumbuh dua persen secara tahunan. Namun secara q to q melesat hingga 47 persen.

Posisi berikutnya dipegang Vivo yang meskipun secara YoY mencatat pertumbuhan minus satu persen, secara q to q melesat 38 persen. Setelah itu Lenovo, bertumbuh dua persen (YoY) dan 37 persen (q to q).

Market Share

Dari sisi market share (pangsa pasar), Xiaomi boleh dibilang pertumbuhannya ciamik. Pada triwulan III 2019, market share Xiaomi baru 8 persen, namun periode sama tahun ini melesat 13 persen.

Sementara market share Apple triwulan III 2020 dibawah Xiaomi sebesar 11 persen, turun dibandingkan tahun lalu 12 persen. Secara YoY, pertumbuhan Xiaomi hingga 46 persen dan q to q melesat 75 persen. Sedangkan Apple secara YoY pertumbuhannya negatif 7 persen dan q to q 11 persen.

Logo XiaomiIlustrasi logo Xiaomi. (Foto: Antara/REUTERS)

Yang menarik, market share Xiaomi di China justru penuh perjuangan. Namun, karena adanya banyak promo pada di pasar-pasar baru seperti Eropa dan penjualan smartphone yang kinclong di Indonesia, Filipina, dan Vietnam akhirnya mendongkrak penjualan Xiaomi secara global.

Xiaomi juga diuntungkan dengan masuknya Huawei dalam daftar hitam Amerika Serikat (AS). Meskipun kena blacklist, produsen smartphone ini mampu mencatat pertumbuhan penjualan terbesar kedua di dunia, meskipun turun dari 66,8 juta juta menjadi 50,9 juta unit. []


Berita terkait
Dipantau Bos, Stok Realme Narzo 20 Pro Dijamin Aman
Marketing Director Realme Indonesia Palson Yi bersama tim mengunjungi pabrik Realme di Tangerang, Banten, untuk memastikan stok Narzo 20 Pro.
Monitor Gaming Xiaomi Rilis 11 November 2020
Monitor tersebut dikabarkan memiliki ukuran 24,5 inci dan akan dipasarkan dengan banderol 999 Yuan atau sekitar Rp 2,2 juta.
Samsung Curi Peluang Huawei, Penjualan Melesat 50 Persen
Raksasa elektronik Korea Selatan, Samsung berhasil mencuri peluang pabrikan smartphone asal China, Huawei yang terkena boikot Amerika Serikat.