Persib Vs Madura United, Bobotoh Desak Edy Rahmayadi Mundur

PSSI mengaku menerima teror usai mengumumkan sanksi kepada pihak yang bertanggungjawab atas tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla.
Massa yang tergabung dalam Aliansi Bobotoh Tasikmalaya (Abot) menggelar aksi unjuk rasa di Kota Tasikmalaya, Jawa Bara, Minggu (7/10/2018). Mereka menuntut keadilan kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait Komisi Disiplin yang menjatuhkan sanksi untuk Persib Bandung pada Liga 1 2018 dan meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi untuk mundur dari jabatannya sebagai ketua. (Foto: Ant/Adeng Bustomi)

Tasikmalaya, (Tagar 7/10/2018) – Jelang pertandingan Persib Bandung melawan Madura United FC, Aliansi Bobotoh Tasikmalaya (Abot) menggelar aksi unjuk rasa di Kota Tasikmalaya, Jawa Barat, Minggu (7/10).

Suporter pendukung Persib Bandung tersebut menuntut keadilan kepada Persatuan Sepakbola Seluruh Indonesia (PSSI) terkait Komisi Disiplin yang menjatuhkan sanksi untuk Persib Bandung pada Liga 1 2018. Dalam aksinya, Bobotoh Tasikmalaya juga meminta Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi untuk mundur.

Sebelumnya, aksi serupa juga berlangsung di Kota Samarinda, Kalimantan Timur. Gabungan suporter sepak bola setempat menggelar aksi damai menyuarakan pergantian Ketua Umum PSSI Edy Rahmayadi.

Aksi yang digagas oleh Pusamania (suporter Borneo FC) tersebut berpusat di Stadion Segiri Samarinda Kalimantan Timur, Sabtu, dengan mengambil tema Revolusi PSSI. Puluhan orang mengenakan atribut suporter sepak bola Indonesia tampak bersemangat menyuarakan Revolusi PSSI.

Sekjen Pusamania Abdus Somad Fauzan mengungkapkan, aksi tersebut merupakan hasil diskusi para suporter menyikapi kinerja PSSI di bawah kepemimpinan Edy Rahmayadi.

"Kami menyuarakan agar PSSI berbenah, karena tidak sesuai dengan yang kami harapkan. Paling utama kinerja PSSI di bawah Edy Rahmayadi belum menunjukkan hal positif yang berbau prestasi. Walaupun terhibur dengan U-16, tapi gelaran internasional Indonesia sebagai tuan rumah, tidak bisa dimaksimalkan sebagai Macan Asia," kata Fauzan.

Dia mengatakan, ada empat tuntutan yang disampaikan para suporter. "Tuntutan pertama yaitu pembinaan suporter, PSSI harus bertanggungjawab. Kedua, revolusi kepengurusan PSSI segera dan secepatnya. Ketiga, kompetisi sepak bola Indonesia harus bermartabat. Keempat, Edy Rahmayadi 'out'," kata Fauzan.

Tuntutan terakhir paling kencang disuarakan suporter adalah meminta Edy Rahmayadi mundur dari kursi Ketua Umum PSSI. Pasalnya, Edy saat ini merangkap jabatan sebagai Ketua Umum PSSI, Gubernur Sumatera Utara, dan Ketua Dewan Pembina PSMS Medan.

"Walaupun itu tidak ada di statuta tapi kalau sudah rangkap jabatan saya pikir bangsa Indonesia memiliki anak bangsa yang kemampuannya sama. Lebih baik kita konsentrasi di satu bidang daripada bidang lainnya terbengkalai. Ini harus disikapi," ujar Fauzan.

Aksi tersebut diikuti Pusamania, LA Mania, Barito Putera, dan Viking Borneo. Sedangkan Aremania dan Bonek berhalangan hadir lantaran Arema FC dan Persebaya sedang bertanding.

Teror

Sementara itu, pengurus PSSI mengaku menerima teror seusai mengumumkan sanksi kepada pihak yang bertanggungjawab atas tewasnya suporter Persija Jakarta, Haringga Sirla, yang dikeroyok oknum pendukung Persib Bandung pada Minggu (23/9).

Kepala Hubungan Media dan Promosi Digital PSSI Gatot Widakdo menyebutkan, teror itu berupa caci maki, hinaan hingga ancaman pembunuhan yang disampaikan bukan cuma lewat media sosial, tetapi juga ke telepon pribadi.

"Pengurus PSSI menerima ribuan teror lewat alat komunikasi pribadi. Dari sekadar olok-olok, hingga ancaman pembunuhan atas hukuman yang dijatuhkan Komisi Disiplin tersebut. Tentu kami sangat menyayangkan teror itu dilakukan lewat nomor telepon pribadi hingga mengganggu proses kerja mengurusi sepak bola nasional," ujar Gatot di Jakarta, Kamis (4/10).

Dia melanjutkan, teror itu membuat komunikasi PSSI dengan pemangku kebijakan sepak bola Tanah Air menjadi terganggu, termasuk dengan mitra PSSI di luar negeri.

PSSI berharap semua pihak dapat menahan diri atas dijatuhkannya sanksi tersebut. Organisasi yang pada periode 2016-2020 dipimpin oleh Edy Rahmayadi ini menginginkan agar sepak bola berjalan dengan tenang dan damai untuk membangun jalan menuju prestasi tim nasional.

"Kami heran bagaimana mungkin nomor telepon pribadi pengurus bisa disebarluaskan hanya untuk mengirimkan teror-teror yang berbau kebencian dan ancaman pembunuhan. Sebaiknya hal ini dihentikan dan mari kita berpikir positif," kata Gatot Widakdo seperti dikutip Antaranews.

Komisi Disiplin PSSI, Selasa (2/10), mengumumkan memberikan sanksi yakni menyelenggarakan pertandingan kandang di luar Pulau Jawa (Kalimantan) tanpa penonton sampai akhir Liga 1 Indonesia musim 2018 dan laga tanpa penonton di Bandung pada setengah kompetisi Liga 1 2019 kepada Persib Bandung yang dianggap mengintimidasi Persija Jakarta saat rapat koordinasi pertandigan (MCM), melakukan penyisiran atau 'sweeping' serta pengeroyokan terhadap suporter Persija hingga tewas.

Selain itu, atas kejadian yang sama, ketua panitia pelaksana pertandingan dan "security officer" Persib Bandung dilarang ikut dalam kepanitiaan pertandingan Persib selama dua tahun. Kemudian, panitia pelaksana Persib Bandung juga didenda Rp 100 juta.

Seluruh tersangka pengeroyokan Haringga Sirla juga dilarang menyaksikan sepak bola Indonesia langsung di stadion selama seumur hidup.

Persib Versus Madura United

Adapun Persib Bandung akan menjamu Madura United FC pada laga lanjutan Liga 1 Indonesia 2018. Terkait sanksi PSSI, pertandingan berlangsung di Stadion Batakan, Balikpapan pada 9 Oktober 2018.

"Lokasi pertandingan di Stadion Batakan Balikpapan itu sesuai surat pemberitahuan yang disampaikan PT LIB kepada manajemen Madura United FC," kata Pelatih Madura United FC Gomes de Oliviera di Pamekasan, Sabtu (6/10) petang.

Dalam surat pemberitahuan yang ditandatangani Chief Executive Officer PT Liga Indonesia Baru Risha Widja tertanggal 5 Oktober 2018 perihal Penetapan Venue Pertandingan jadwal semula pertandingan pada 5 Oktober 2018.

Selanjutnya lantaran tuan rumah harus mempersiapkan banyak hal terkait sanksi yang harus dijalani, yakni melakukan pertandingan di luar Pulau Jawa, akhirnya disepakati dilakukan penundaan, yakni pada 9 Oktober 2018.

Pelatih Madura United FC Gomes Oliviera menyatakan, meski Persib saat ini sedang menjalani sanksi berat akibat kasus kematian suporter Persija beberapa waktu lalu, pihaknya tetap mewaspadai pemuncak klasemen sementara itu.

"Kita tetap waspada dan kita berharap bisa meraih poin sempurna dalam menghadapi Persib Bandung nanti," kata Gomes.

Gomes mengatakan, ada beberapa pemain yang tidak bisa diturunkan saat meladeni Persib Bandung nanti, yakni Fachruddin Ariyanto, Alfath Fatir, dan Rifad Masarembessi.

"Mereka dipanggil timnas, sehingga tidak bisa memperkuat Madura United pada laga menghadapi Persib Bandung nanti," ujar Gomes.

Saat ini, Madura United berada di posisi kelima klasemen sementara Liga 1 Indonesia 2018 dengan raihan 36 poin, sedangkan Persib Bandung merupakan pemuncak klasemen dengan raihan 44 poin. []

Berita terkait
0
Jangan lewatkan Musik Panggung Guinness Smooth Session, Yuk Cek Lokasinya
Pencinta Musik Lintas Genre jangan melewatkan panggung Guinness Smooth Session akan hadir di Jakarta pada 30 Juli 2022.