Persebaya, Produktif Tapi Lemah Penyelesaian Akhir

Persebaya gagal meraih poin penuh setelah ditahan PS Tira Persikabo 1-1 karena lemahnya penyelesaian akhir dalam laga di Surabaya.
Persebaya gagal meraih poin penuh setelah ditahan PS Tira Persikabo 1-1 dalam pertandingan Liga 1 2019 di Stadion Gelora Bung Tomo, Surabaya, Minggu 21 Juli 2019. Tampak pemain Persebaya Osvaldo Haay (kanan) dihadang pemain PS Tira. (Foto: persebaya surabaya)

Surabaya - Persebaya Surabaya gagal memberikan kekalahan perdana kepada PS Tira Persikabo di Stadion Gelora Bung Tomo, Minggu 21 Juli 2019. Lemahnya penyelesaian akhir menjadikan Persebaya harus puas bermain imbang 1-1 saat menjamu PS Tira. 

Hasil mengecewakan karena Persebaya kembali hanya meraih satu poin di kandang sendiri menjadi sorotan. Ini untuk kedua kalinya secara berturut-turut Persebaya kehilangan poin. Sebelumnya, tim Bajul Ijo ditahan Barito Putera 2-2. 

Usai menjamu Barito Putera, Persebaya gagal meraih poin sama sekali pada dua laga tandang. Mereka juga hanya mencetak dua gol di laga melawan PSS Sleman dan PSM Makassar

Kekurangan kami yang paling mencolok adalah penyelesaian akhir. Kami memiliki cukup banyak peluang. Namun hanya satu gol yang tercipta

Saat melawan PS Tira, serangan Persebaya sesungguhnya mengalir lancar. Hanya lemahnya penyelesaian akhir menjadikan serangan mereka selalu gagal. Striker Amido Balde yang kembali bermain setelah sembuh dari sakit juga tak bisa mengulang sukses seperti saat menghadapi Persib Bandung

Di laga tersebut, satu-satunya gol Persebaya justru dicetak pemain belakang, Rahmat Irianto. Namun keunggulan itu gagal dipertahankan. Striker PS Tira Wawan Febriyanto sukses membobol gawang Miswar Saputra yang mengubah skor menjadi 1-1. 

Persebaya Seharusnya Memenangkan Laga

Pelatih Djajang Nurjaman menuturkan Persebaya seharusnya memenangkan laga tersebut. Hanya lemahnya penyelesaian akhir membuat mereka gagal mencetak lebih dari satu gol. Menurut dia tercatat beberapa peluang seharusnya bisa dikonversi menjadi gol. 

Peluang terbaik Persebaya diperoleh Balde yang tinggal berhadapan dengan kiper PS Tira Angga Saputro menit ke-52. Namun sepakan kerasnya masih mengenai mistar gawang. Begitu juga dengan sejumlah peluang dari Irfan Jaya, Osvaldo Haay, Manuchehr Dzalilov hingga Damian Lizio masih gagal mengamankan poin penuh Persebaya di kandang.

"Kekurangan kami yang paling mencolok adalah penyelesaian akhir. Kami memiliki cukup banyak peluang. Namun hanya satu gol yang tercipta," kata Djadjang. 

Problem penyelesaian akhir menjadi sorotan. Ironisnya, Persebaya termasuk tim yang produktif. Dari 10 laga yang dilakoni, mereka sudah 17 kali mencetak gol. Ini menjadikan Persebaya sebagai tim paling produktif kedua setelah PS Tira. 

Namun produktivitas gol itu berbanding terbalik dengan ketajaman lini depan tim. Djadjang berharap segera membenahi sektor tersebut Pasalnya mereka akan kembali melakoni laga tandang melawan Semen Padang, Minggu 28 Juli 2019. 

"Kami benahi problem ini untuk pertandingan berikutnya. Kami yakin akan bangkit di laga melawan Semen Padang dan bisa meraih hasil maksimal," ujar Djanur, sapaannya.

Hasil imbang melawan PS Tira menjadikan posisi Persebaya mengalami penurunan. Kini, mereka berada di peringkat tujuh dengan poin 13. []

Baca juga: 

Berita terkait
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.