Bulukumba - Peryataan Rezky Hutama Putra yang juga ketua Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Kabupaten Bulukumba, Sulawesi Selatan, dianggap kontroversial. Pernyataan itu tentang event skala nasional yang tak mampu dibuat oleh Pemerintah Kabupaten Daerah Bulukumba.
Rezky menyebutkan, potensi wisata Bulukumba sangat berlimpah. Namun tak mampu dikelola secara baik. Selain itu, ia juga menyindir tentang perbaikan infrastruktur pariwisata sehingga berdampak pada kunjungan wisatawan.
Ini asosiasi tidak boleh memihak sama siapa pun. Secara pribadi dalam organisasi bisa menentukan pilihan, tapi kalau atas nama organisasi itu tidak boleh.
Rezky Hutama Putra yang akrab disapa Eky juga mengatakan selama ini tak ada event nasional dengan jumlah peserta ribuan orang yang terlaksana di Butta Panrita Lopi julukan Kabupaten Bulukumba.
"Karena kurangnya sarana dan prasarana pariwisata," ucap Eky Selasa 10 November 2020 lalu.
Kendati demikian, Eky sebagai ketua terpilih Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Bulukumba priode 2020-2022 beberapa waktu lalu, resmi menyatakan dukungan ke salah satu pasangan calon (paslon) Bupati dan Wakil Bupati di Pilkada Bulukumba 9 Desember 2020.
Menanggapi hal tersebut, Kepala Dinas Pariwisata (Dispar) Bulukumba, Muhammad Ali Saleng, mengatakan ketua Adwindo Bulukumba lupa akan capaian pariwisata selama ini.
"Adwindo merupakan organisasi yang melekat di Pemerintah Kabupaten Bulukumba, tapi kok dia tidak menahu soal capaian pariwisata selama ini," ucap Muhammad Ali Saleng, Kamis 12 November 2020.
Ali Saleng merasa heran atas pernyataan kontroversial Rezky Hutama Putra. Ia meyebutkan beberapa event nasional telah dilakukan, seperti karnaval busana hitam, festival Pinisi yang telah masuk agenda pariwisata nasional.
"Festival Pinisi sudah masuk 100 Wonderful Indonesia. Karnaval Busana Hitam tembus 27.000 orang yang bisa dikatakan masuk pada Rekor MURI," sebut dia.
Dinas Pariwisata Bulukumba serta Asosiasi Duta Wisata Indonesia adalah satu kesatuan yang tak dapat dipisahkan sementara ini. Lantara keduanya merupakan penggiat pada sektor wisata.
"Tentunya tahu apa saja yang telah kami kerjakan selama ini. Karena kami dan Adwindo adalah penggiat wisata," ujar Ali Saleng.
Menurut dia, Pendapatan Asli Daerah (PAD) Bulukumba pada sektor wisata telah melampaui target dari ketentuan yang ditetapkan oleh Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD). Dimana kata dia lagi, PAD sektor pariwisata mencapai 109 persen.
"Dari sektor pariwisata berdasarkan persentase PAD sudah 109 persen dan itu melebihi target," bebernya.
Pencapaian itu, lebih jauh Ali Saleng menyebutkan pihaknya tetap yakin mampu berada pada angka Rp 3,5 miliar. Sedangkan pada bidang infrastruktur, Pemerintah telah menerima bantuan dari Pemprov Sulawesi Selatan.
"Bantuan pembangunan infrastruktur telah kita mulai kerjakan, ini salah satu titik fokus kita. Karena jika itu selesai maka daya tarik kunjungan wisata di Bulukumba dipastikan dapat meningkat," tutup Ali Saleng.
Terpisah, mantan Ketua Asosiasi Duta Wisata Indonesia (Adwindo) Bulukumba, Zulkifli Mustari mengecam dan merasa keberatan terkait pernyataan ketua terpilih Adwindo yang memberikan dukungan kepada salah satu Paslon Pilkada Bulukumba.
"Ini asosiasi tidak boleh memihak sama siapa pun. Secara pribadi dalam organisasi bisa menentukan pilihan, tapi kalau atas nama organisasi itu tidak boleh. Saya sudah konfirmasi dengan Rezky dan dia nyatakan hanya secara pribadi tidak atas nama organisasi," singkat Zulkifli Mustari kepada Tagar. []
