Pernusa: Komisaris - Direksi Perusahaan BUMN Jangan Makan Gaji Buta

Ketum Pernusa, KP Norman Hadinegoro mengingatkan komisaris maupun direksi yang bertugas di perusahaan BUMN tak makan gaji buta.
Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), KP Norman Hadinegoro. (Foto: Dokumen Norman)

Jakarta - Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa), KP Norman Hadinegoro mengingatkan komisaris maupun direksi yang bertugas di perusahaan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) untuk bekerja sungguh-sungguh.

Norman mengatakan, direksi dan komisaris perusahaan pelat merah harus bisa turun ke lapangan untuk mengurai masalah, maupun suka duka yang dirasakan bawahannya.

Anda diberi kehormatan duduk menduduki jabatan itu oleh negara. Jadi Anda hadir untuk kepentingan negara

Dia lantas menyebut, di periode kedua Presiden Joko Widodo (Jokowi), tidak baik jika para pemimpin di perusahaan pelat merah itu hanya sekadar makan gaji buta.

"Di era Presiden Jokowi, rasanya tidak elok memakan gaji buta di perusahaan pelat merah BUMN. Diharapkan para komisaris dan direktur BUMN turun ke bawah, ke lapangan dan mengetahui apa yang terjadi dan dapat merasakan suka duka karyawan bawahan. Semoga jangan hanya bisa perintah di belakang meja saja, atau mundur kalau menggerogoti uang negara," kata Norman kepada Tagar, Minggu, 17 Januari 2021.

Lebih lanjut, dia mengatakan, petinggi perusahaan pelat merah sering melaksanakan rapat, dengan tujuan yang tidak jelas.

"Memang banyak terjadi di perusahaan pelat merah BUMN sering ditemui sibuk rapat saja begitupun komisaris terkadang tidak tahu apa yang harus dilakukan. Padahal BUMN di era Presiden Jokowi menjadi ujung tombak perekonomian Indonesia," ujarnya.

Selain itu, dia juga menyorot tidak adanya harmonisasi antara direksi dan komisaris dalam memajukan perusahaan yang mereka pimpin.

"Sering didapatkan antara direksi dan komisaris belum terjalin kerja sama untuk mendorong majunya perusahaan," tutur dia.

Komisaris PT Berdikari Meubel Nusantara ini menyarankan, pemimpin perusahaan BUMN harus bisa mengikuti cara kerja Presiden Jokowi, yang tak sungkan untuk turun ke lapangan.

"Di era masa lalu Komisaris itu titipan dan tidak pernah datang ke kantor, tapi setiap bulan dapat kehormatan gaji yang lumayan. Direksi dan komisaris harus bisa mencotek cara kerja Jokowi yang tidak sungkan turun ke bawah melihat langsung serta memberikan solusi agar maju bersama," kata dia.

Norman lantas meminta teman seprofesinya yang menjabat di BUMN untuk menjadi sosok petarung.

Dewan Pendiri Aliansi Indonesia ini mengaku, kekuatan direksi dan komisaris sangat dibutuhkan untuk menutupi kekurangan dan membangun kemajuan di perusahaan tersebut.

"Kita semua harus jadi petarung sejati untuk kepentingan perusahaan pelat merah. Jangan takut untuk dibenci dan dimusuhi oleh direksi atau komisaris. Anda diberi kehormatan duduk menduduki jabatan itu oleh negara. Jadi Anda hadir untuk kepentingan negara," ucapnya.

"Banyak Perusahaan BUMN yang utangnya puluhan triliun. Diperlukan terobosan-terobosan menutup kebocoran di sana sini. Ada juga anak, cucu perusahaan BUMN yang keberadaannya Senin Kamis, mati enggan hidu pun tak mau maka sebaiknya ditutup saja," kata Norman menambahkan.

Dia menuturkan, Menteri BUMN Erick Thohir memiliki sistem yang dapat memantau kinerja pada petinggi perusahaan pelat merah.

Selain itu, Erick Thohir juga memberikan target kepada direksi dan komisaris untuk membangun perkembangan di masing-masing perusahaan BUMN.

"Komisaris dan direktur diperintahkan punya target agar perusahaan BUMN berkembang sehat. Mohon diingat fasilitas direktur dan komisaris sangat luar biasa. Kalau tidak mampu memberikan sesuatu kemajuan sebaiknya Menteri BUMN mempertimbangkan kembali," ujar Norman.[]

Berita terkait
Kerjasama Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma untuk Vaksinasi
Jelang vaksinasi, Holding BUMN Farmasi PT Bio Farma, menandatangani kerjasama dengan Novavax dan Astrazeneca.
Mengenal PT Taspen, BUMN Indonesia Bidang Asuransi Hari Tua
PT TASPEN (Persero) atau Dana Tabungan dan Asuransi Pegawai Negeri merupakan Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Indonesia.
Keras Soal Aksi 1812, Pernusa: Tumpas Pembangkang, Perusak NKRI!
Ketua Umum Perjuangan Rakyat Nusantara (Pernusa) KP Norman Hadinegoro merespons Aksi 1812 yang digelar Aliansi Nasional Anti-Komunis (Anak) NKRI.
0
Melihat Epiknya Momen Malam HUT DKI Jakarta Lewat Lensa Galaxy S22 Series 5G
Selain hadir ke kegiatan-kegiatan yang termasuk ke dalam agenda perayaan HUT DKI Jakarta, kamu juga bisa merayakannya dengan jalan-jalan.