Permintaan Maaf Tepuk Pramuka Kafir No di Yogyakarta

Kwarcab Gunungkidul minta maaf atas insiden binaan yang mengajarkan tepuk Pramuka No Kafir di Yogyakarta. Kwarcab menjamin hal tak terulang lagi.
Anak-anak Pramuka. (Foto: pixabay)

Gunungkidul – Kwartir Cabang (Kwarcab) Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul menjamin pembina Pramuka di bawah nauannya tidak akan lagi mengajarkan tepuk tangan dengan kalimat Islam Yes Kafir No. Pembina Pramuka yang sempat viral di media sosial setelah melakukannya pun telah diperiksa dan dibina.

Ketua Kwarcab Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul, Bahron Rasyid mengatakan pihaknya telah menindaklanjuti terkait viral di media sosial pembina Pramuka dari Gunungkidul yang menjadi peserta Kursus Mahir Lanjutan (KML) di Kota Yogyakarta mengajarkan tepuk tangan sentimen agama itu. 

“Kami sudah meminta dewan kehormatan kwarcab untuk memeriksa yang besangkutan,” katanya saat dihubungi pada Rabu 15 Januari 2020.

Dari pemeriksaan itu diketahui pembina Pramuka tersebut melakukan praktik saat menjadi menjadi peserta KML di SD Negeri Timuran Kota Yogyakarta pada Jumat 10 Januari 2020. Pembina perempuan itu pada saat sesi akhir secara spontan mengajak untuk tepuk Aku Anak Soleh kepada siswanya.

Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, dan menjamin tidak akan terulang lagi kejadian itu untuk ke depannya.

Setelah tepuk Aku Anak Soleh dengan kalimat Islam Yes Kafir No itu, pembina Pramuka tersebut langsung didatangi oleh salah seorang wali murid. Pembina Pramuka itu pun mengaku khilaf dan meminta maaf.

“Gerakan Pramuka Kabupaten Gunungkidul memohon maaf sebesar-besarnya kepada masyarakat, dan menjamin tidak akan terulang lagi kejadian itu untuk ke depannya. Saat ini pembina Pramuka itu sudah dilakukan pembinaan,” tuturnya.

Wakil Ketua Bidang Pembinaan Anggota Muda, Kwarcab Gerakan Pramuka Kota Yogyakarta, Suraji pun mengatakan yel-yel dengan kalimat sentimen agama tersebut dilakukan oleh yang bersangkutan secara spontan. “Tidak ada perencanaan,” katanya.

Suraji mengungkapkan sebagai tempat penyelenggaraan KML, pihaknya juga telah melakukan teguran terhadap yang bersangkutan. “Kami memohon maaf yang sebesar-besarnya karena viral. Kami langsung melakukan klarifikasi, menegur, dan membenarkan apa yang dilakukan yang bersangkutan itu salah kepada peserta didik langsung pada saat itu juga,” ucapnya. []

Baca Juga:

Berita terkait
Nasib Pembina Tepuk Pramuka No Kafir di Yogyakarta
Calon pembina Pramuka di Yogyakarta yang mengajarkan tepuk Pramuka bernuansa intoleran dinyatakan tak lulus dan blacklist sampai tingkat nasional.
Anak SD di Yogyakarta Diajari Tepuk Pramuka No Kafir
Ajaran intoleransi lewat tepuk pramuka Islam Yes Kafir No terjadi di Sekolah Dasar Negeri (SDN) Timuran Kota Yogyakarta.
Melihat Semangat Pramuka Semarang Ikut Jaga Gereja
Pramuka ikut terlibat di pengamanan perayaan Natal dan Tahun Baru di Jawa Tengah.