Permintaan Darah Tinggi, Stok Darah O di PMI Kudus Menipis

Stok darah, khususnya golongan O, di PMI Kudus mulai menipis. Jumlah permintaah tetap tinggi namun pendonor berkurang seiring pandemi.
Petugas PMI tengah melayani kegiatan donor darah di Samsat Kudus. Stok darah selama pandemi menipis membuat PMI Kudus menggencarkan jemput bola kegiatan donor darah di area publik. (Foto: Tagar/Nila Niswatul Chusna)

Kudus - Tingginya permintaan darah golongan O belakangan ini, mengakibatkan stok darah di Unit Donor Darah (UDD) Palang Merah Indonesia (PMI) Cabang Kudus mulai menipis. Bahkan pada Selasa, 24 November 2020, stok darah golongan tersebut tidak lebih dari 50 kantong.

Humas UDD PMI Kudus, Praptiningsih mengungkapkan permintaan darah bersifat musiman. Untuk saat ini permintaan darah di Kudus yang paling banyak adalah golongan O.

"Sebenarnya tidak hanya di Kudus saja. Di seluruh kabupaten kota di Jateng saat ini begitu semua," terangnya di sela-sela kegiatan donor darah di Samsat Kudus, Selasa, 24 November 2020.

Kami juga menggandeng perusahaan-perusahaan di Kudus untuk menggelar kegiatan donor darah.

Lebih lanjut, Prapti mengungkapkan dari kegiatan donor, setiap hari pihaknya mendapat sekitar 60-70 kantong darah. Angka ini sama dengan kisaran angka permintaan darah setiap harinya.

"Darah yang masuk ke kami sekitar 60-70 kantong. Sedangkan permintaan darah sehari sekitar 60 kantong. Jadi sistemnya dapat - habis, dapat - habis begitu," ujarnya.

Khusus darah golongan O, Prapti mengaku mendapat sekitar 5-10 kantong darah tiap harinya. Sementara permintaan mencapai 15-20 kantong per hari.

"Karena stoknya tipis, makanya kami gencar mengingatkan pendonor untuk donor darah. Selain membantu mengamankan stok darah di PMI, juga membantu sesama yang membutuhkan," kata dia.

Tak hanya itu, untuk mengamankan stok darah, pihaknya juga gencar menggelar donor menggunakan mobile unit di tempat-tempat keramaian, seperti di Alun-alun Simpang Tujuh Kudus dan Balai Jagong.

"Kami juga menggandeng perusahaan-perusahaan di Kudus untuk menggelar kegiatan donor darah," sambung dia.

Baca juga: 

Menurutnya, di pandemi Covid-19 ini partisipasi masyarakat untuk donor menurun hingga 50 persen. Penyebabnya ada ketakutan dari masyarakat jika nantinya tertular Covid-19 usai melakukan donor darah.

Untuk menepis anggapan ini, pihaknya menerapkan protokol kesehatan ketat dalam proses donor darah. Mulai penggunaan masker, face shield, hazmat hingga penyediaan sarana cuci tangan dan hand sanitizer dalam kegitan donor.

"Covid-19 tidak ditularkan melalui darah. Jadi masyarakat tidak perlu takut terpapar Covid-19 usai donor darah. Sebab proses donor kami pastikan aman dan sesuai protokol kesehatan," pungkas Prapti. [] 

Berita terkait
Ridwan Kamil Minta Agar Pasien Sembuh Jadi Donor Darah
Proses plasmapheresis bagi percepatan kesembuhan pasien positif kategori sedang dan berat yang masih melakukan perawatan
Prosedur Donor Darah di Masa Pandemi Covid-19
Pandemi virus Corona menyebabkan terganggunya sejumlah aktivitas medis, termasuk donor darah. Berikut prosedur donor darah di masa pandemi Corona.
Bantu Pasien Covid Sembuh, PMI Solo Siapkan Plasma Darah
Plasma konvaselen dari pedonor penyintas ternyata mampu membantu kesembuhan pasien Covid-19. PMI Solo menyiapkan terapi plasma tersebut.
0
DPR Terbuka Menampung Kritik dan Saran untuk RKUHP
Arsul Sani mengungkapkan, RUU KUHP merupakan inisiatif Pemerintah. Karena itu, sesuai mekanisme pembentukan undang-undang.