Permintaan Bupati Majalengka Kepada Pelaku Wisata

Langkah yang harus dilakukan pelaku wisata di Majalengka yaitu selalu menjaga kebersihan lingkungan wisata dan mematuhi protokol kesehatan
Kapolres Majalengka, Jawa Barat, AKBP Bismo Teguh Prakoso (tengah), saat meninjau objek wisata Situ Cipanten. (Foto: Tagar/Humas Polres Majalengka).

Majalengka - Bupati Majalengka, Jawa Barat, Karna Sobahi, meminta kepada para pelaku wisata menyesuaikan diri dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan tetap menerapkan protokol kesehatan. Hal ini disampaikan Karna menyusul rencana objek wisata akan dibuka kembali di Kabupaten Majalengka di masa pandemi Covid-19.

Rencananya, objek wisata di Kabupaten Majalengka akan kembali dibuka setelah masa berakhirnya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) Proporsional yang saat ini masih diberlakukan. "Obyek wisata di Majalengka Insha Allah akan dibuka pada 27 Juni 2020 mendatang. Kami minta, setelah wisata Majalengka dibuka, para pelaku wisata diminta menyesuaikan diri dengan Adaptasi Kebiasaan Baru (AKB) dan tetap menerapkan protokol kesehatan," kata Karna, 24 Juni 2020.

Karna mengatakan, dalam menyongsong pembukaan obyek wisata pihaknya sudah meminta agar Dinas Pariwisata dan Budaya (Parbud) Kabupaten Majalengka untuk segera berkoordinasi dengan para pengelola wisata. 

Langkah yang dilakukan yakni selalu menjaga kebersihan lingkungan wisata dan mematuhi protokol kesehatan, dengan cara menyediakan tempat cuci tangan dan hand sanitizer dan lainnya. "Kami akan membuka seluruh tempat wisata pada tanggal 27 Juni 2020. Keputusan itu telah disahkan dalam rapat koordinasi penyelenggaraan usaha jasa pariwisata, aktivitas ekonomi kreatif dan pertunjukan seni budaya dalam jelang penerapan AKB pada Senin (22/6/2020) kemarin," tutur politisi PDIP ini.

Kendati ada kesepakatan bersama dengan para pelaku usaha pariwisata, hotel, kuliner dan seni budaya, namun orang nomor satu di Kabupaten Majalengka tetap mengimbau agar mereka sepenuhnya menerapkan protokol kesehatan, terutama bagi para pengunjung dari luar daerah. "Harus tetap memperhatikan protokol kesehatan, menyemprotkan disinfektan setiap empat jam sekali, menyiapkan tempat cuci tangan pas masuk, cek suhu tubuh dan lain-lainnya," ujar Karna.

Karna menambahkan, dalam pembukaan sektor pariwisata pada pelaksanaannya nanti akan melibatkan unsur TNI-Polri. Aparat akan mensosialisasikan dan menegur secara humanis kepada para wisatawan yang dinilai melanggar protokol kesehatan. "Misalnya yang tidak menggunakan masker pada saat mengunjungi objek wisata tersebut, tentunya akan ditegur secara humanis," tutur dia.

Sementara itu Ketua Umum Islamic Centre Cirebon H Ahmad Yani mengaku dan keluarga sudah lama berencana akan rekreasi ke Majalengka untuk mengobati kejenuhan selama masa pandemi Covid-19 ini. "Saya dan keluarga mau ke wisata alam di Majalengka, untuk mencari suasana baru. Kalau ke wisata air atau yang sifatnya non alam kami masih menghindar. Tapi sayang hingga saat ini belum juga dibuka," kata pria kelahiran Majalengka ini.

Dia mengaku jika obyek wisata di Majalengka sudah dibuka akan segera mengunjunginya bersama keluarganya yang tinggal di Cirebon."Kebetulan saya asli kelahiran Malausma Majalengka.Tapi sekarang tinggal di Kota Cirebon," kata Ahmad Yani. []

Berita terkait
Perkembangan Terbaru Kasus Covid-19 di Majalengka
Keempat pasien positif Covid-19 ini, semuanya terpapar di luar Kabupaten Majalengka
Pemkab Majalengka Bentuk Satgas Keagamaan Covid-19
Satgas Keagamaan ini nantinya akan bertugas memberikan edukasi dan sosialisasi kepada masyarakat akan bahaya Covid-19.
Tes Covid-19 Dilakukan di Pasar Lawas Majalengka
Alasan lakukan swab test di lingkungan pasar di Kabupaten Majalengka, Jabar, karena pasar merupakan tempat yang rentan penyeberan virus corona