Perjuangan Marsha Timothy Sebagai Bidadari Angin Timur

Kendati sedemikian berat, Marsha mengaku tetap bisa melakukan berbagai gerakan bela diri saat mengenakan kostum rancangan Tex Saverio Itu.
Sebagian pemain Wiro Sableng 212 yang akan tayang Agustus 2018 saat Meet and Greet di panggung Pekan Raya Jakarta, Sabtu. (Ant/ Sella Panduarsa Gareta)

Jakarta, (Tagar 10/6/2018) - Marsha Timothy berperan sebagai Bidadari Angin Timur dalam film Wiro Sableng yang akan tayang pada Agustus 2018.

Tak tanggung-tanggung, istri dari Vino G Bastian, yang didapuk sebagai pemeran utama film tersebut ini, berjuang untuk bisa memainkan perannya dengan baik.

“Saya harus pakai kostum seberat 10 kilogram,” ujar Marsha ketika Meet and Greet para pemain Wiro Sableng di panggung Pekan Raya Jakarta (PRJ), Sabtu (9/6).

Kendati sedemikian berat, Marsha mengaku tetap bisa melakukan berbagai gerakan bela diri saat mengenakan kostum rancangan Tex Saverio Itu.

“Buktinya bisa. Tapi memang waktu latihan tidak digunakan karena bajunya belum jadi. Menjelang akhir baru dipakai,” ungkapnya.

Perjuangan Marsha untuk film ini belum selesai, karena sebagai aktris yang tidak memiliki latar belakang bela diri, ibu satu orang putri ini perlu berlatih bela diri selama enam bulan.

“Iya, belum pernah ikut bela diri. Jadi butuh waktu enam bulan,” pungkasnya.

Wiro Sableng adalah karakter fiksi dan tokoh utama cerita silat Indonesia, berdasarkan buku silat Wiro Sableng Kapak Maut Naga Geni 212 karya Bastian Tito.

Wiro Sableng adalah serial silat terpanjang dan terlama di Indonesia, terdiri dari 185 judul dan dibuat selama rentang waktu 39 tahun (1967-2006).

Setiap bukunya terjual hingga ratusan ribu cetak, bahkan beberapa judul mencapai hingga sejuta cetakan.

Wiro Sableng telah menjadi legenda Indonesia yang bahkan hingga kini tetap mempunyai basis penggemar yang kuat. Film layar lebar kolosal dengan genre laga komedi fantasi ini akan diproduksi pada 2017 dan direncanakan rilis di bioskop tahun depan. (ant/rmt)

Berita terkait
0
Elon Musk Enggan Komentari Soal Twitter
Dalam sebuah wawancara Musk malah habiskan sebagian besar waktunya berbicara mengenai penjelajahan Planet Mars dan tingkat kelahiran di Bumi