Perjalanan Hartono Bersaudara Menjadi Orang Terkaya di Indonesia

Bila dilebur harta Hartono Bersaudara Rp 519,4 triliun.
Michael Bambang Hartono. (Foto:Antara/Desca Lidya Natalia)

Jakarta, (Tagar 7/3/2019) - Hartono bersaudra kembali memuncaki peringkat sebagai orang terkaya di Indonesia yang dirilis oleh majalah forbes. Bila dilebur harta Robert Budi Hartono dan Michael Bambang Hartono saat ini mencapai 37,1 miliar dollar AS atau setara dengan Rp 519,4 triliun (kurs: Rp 14.000/ dolar AS).

Pemilik perusahaan rokok Djarum dan pemegang saham mayoritas di Bank Central Asia (BCA) ini menempati posisi 100 besar sebagai manusia terkaya di dunia.

Michael dan Budi merupakan putra Oei Wie Gwan, pendiri pabrik Djarum Gramophone yang kemudian berevolusi menjadi PT Djarum. Namun, bisnis rokok kretek Oie yang berada di Kudus itu hampir gulung tikar lantaran dijilati si jago merah pada tahun 1963.

Rudi Badil menjelaskan dalam buku Kretek Jawa (2001:35), bila pengusaha Tionghoa-Indonesia itu meninggal dunia tak lama setelah kejadian yang meluluhlantahkan jantung bisnisnya di kota Kudus, Jawa Tengah.

"Pada tahun 1963 terjadilah musibah kebakaran yang hampir menghancurkan perusahaan. Oie Wie Gwan meninggal tak lama setelah itu, tetapi putra-putranya, Michael Bambang Hartono dan Robert Budi Hartono, berhasil memulihkan keadaan," tulis Rudi Badil.

Budi dan Michael tetap percaya jika PT Djarum masih dapat berdetak, mengepakkan sayap bisnis hingga ke se-antero dunia. Untuk itu, mereka berdua mencari talangan dana serta melakukan inovasi usaha secara cermat, yang perlahan membangkitkan geliat pabrik rokok yang nyaris punah itu untuk lambat laun bangkit, menjelma menjadi salah satu perusahaan raksasa terkemuka yang ada di Indonesia.

Menurut catatan Mark Hanusz dalam Kretek: The Culture and Heritage of Indonesia’s Clove Cigarettes (2000:136 dan 142), Hartono brothers membangun bagian penelitian dan pengembangan terkait produk mereka sejak 1970. Mesin-mesin untuk meningkatkan produksi juga diperkenalkan di tahun itu. Sejak 1976, produk kretek filter mereka dirilis ke pasar. Pada 1981, mereka meluncurkan Djarum Super yang kemudian jadi produk andalan.

Saat ini Djarum tidak hanya merajai pasar lokal saja, namun sudah merambah pula ke pasar internasional. Tiga tahun kemudian Djarum memasarkan Djarum Filter, merek pertamanya yang diproduksi menggunakan mesin. Lalu diikuti Djarum Super yang diperkenalkan pada 1981. Kini Group Djarum telah memiliki lebih dari 75 ribu karyawan.

Pada tahun 2007, Budi dan Michael Hartono di bawah bendera Group Djarum melebarkan investasi ke bidang perbankan, menjadi pemegang saham mayoritas di PT Bank Central Asia Tbk (BCA) yang merupakan salah satu bank terbesar di Indonesia hingga saat ini. Menurut Borzuk dan Chang, Djarum membeli saham Bank Central Asia (BCA) yang sebelumnya dimiliki Liem Sioe Liong.

Kemudian, di sektor Agribisnis, Robert bersama Michael memiliki perkebunan sawit seluas 65.000 hektar yang terletak di provinsi Kalimantan Barat dari tahun 2008. Mereka bergerak di bawah payung Hartono Plantations Indonesia, salah satu bagian dari Group Djarum.

Memiliki bujet fantastis Budi Hartono kemudian melebarkan sayap bisnisnya ke sektor perbankan, property, agrobisnis, elektronik. Djarum juga menguasai Global Digital International (GDI), sebuah perusahaan yang memiliki media daring bernama Kumparan.

Melansir Finansialku.com, Hartono bersaudara pun melebarkan bisnis di bidang perhotelan, menurut Deddy Pakpahan dalam Potret Industri Properti Nasional, 1997-2003 (2004: 292), lewat PT Cipta Karya Bumi Indah memiliki saham di Hotel Indonesia Kempinski (eks Hotel Indonesia). Selain itu, Djarum cukup sukses memasarkan superblok dan pusat grosir WTC Mangga Dua.

Tak hanya dalam sektor bisnis, Michael Bambang Hartono juga belum lama ini berkontribusi dalam sektor olahraga. Di usianya yang sudah tidak lagi "hijau", namun semangatnya masih berjiwa muda. Nama Michael belakangan ini kembali mencuat di publik setelah memenangkan medali perunggu di cabang olahraga bridge di Asian Games 2018.

Tak ada yang menyangka Michael akan berprestasi di gelaran olahraga se-Asia ini. Ia mengaku bonus yang didapatkan dari Asian Games akan "dikembalikan" untuk dimanfaatkan sebagai modal pengembangan olahraga banting kartu itu.

Baca juga: Donald Sihombing, Pengusaha Terkaya Indonesia yang Pernah Dipecat Perusahaan

Berita terkait
0
LaNyalla Minta Pemerintah Serius Berantas Pungli
Ketua DPD RI, AA LaNyalla Mahmud Mattalitti, meminta pemerintah serius memberantas pungutan liar (pungli). Simak ulasannya berikut ini.