Jakarta - Donald Trump merupakan Presiden ke- 45 Amerika Serikat (AS) yang menjabat sejak 20 Januari 2017 silam. Selain terkenal dengan pernyataan kontroversial, Pendiri Trump Organization ini juga dikenal sebagai pebisnis sukses di Negeri Paman Sam.
Berikut Tagar rangkum perjalanan bisnis Donald Trump.
Awal Perjalanan Bisnis
Donald Trump pertama kali berkecimpung di dunia bisnis saat masih berkuliah di Universitas Fordham. Awalnya, ia berbisnis dengan masuk dalam grup bisnis properti milik ayahnya, Fred Trump. Tertarik dengan dunia properti membuat Trump pindah kampus ke Wharton School di University Pennsylvania yang merupakan sekolah kajian bisnis properti di AS.
Usai kuliah, Trump semakin giat mengembangkan bisnis keluarganya yang saat itu bernama Elizabeth Trump and Son. Pada 1969, Trump dan ayahnya menginvestasikan uang sebesar 500.000 dollar AS untuk membeli dan membukan kembali apartemen untuk masyarakat kelas menengah di Cicinnati, Ohio, AS.
Fred Trump kemudian mewariskan bisnisnya kepada Donald pada tahun 1971. Di bawah kendali Trump, ia mengubah nama perusahaan tersebut menjadi The Trump Organization. Ia kemudian menjabat sebagai presiden organisasi di perusahaan bisnis properti tersebut.
The Trump Organization memenangkan banyak proyek renovasi gedung dan properti seperti Grand Hyatt Hotel di Manhattan, New York, pembangunan Javits Convention Center New York, taman ski es Wollman Rink, dan beberapa proyek properti baik di dalam maupun luar AS.
Ia juga memiliki sejumlah kasino dan hotel, seperti Trump Taj Mahal Casino di Las Vegas, The Trump Ocean Club di Panama, dan beberapa proyek lain yang tergabung dalam grup Trump Hotels and Resorts.
Trump Tower yang terletak di Distrik Manhattan, New York, Amerika Serikat. (Foto: Wikipedia/Bin im Garten)
Kesulitan Keuangan
Meski dikenal sebagai pebisnis ulung, namun ia pernah mengalami krisis keuangan. Pada medio 90-an akibat resesi ekonomi waktu itu, Trump mengalami kesulitan melakukan pemabayaran hutang. Hal tersebut membuatnya terpaksa harus mendaftarkan sejumlah aset untuk program perlindungan properti dari kebangkrutan.
Sebelumnya, Trump sempat melebarkan sayap bisnisnya dengan membuka maskapai penerbangan domestik dengan nama Trump Shuttle pada 1989. Kesulitan ekonomi tersebut membuatnya terpaksa menutup operasi maskapainya pada 1992.
Saat itu, total Trump mengalami kerugian mencapai 900 juta dollar AS dari rekening pribadinya dan sekitar 3,5 miliar dollar AS dari keuangan perusahaannya.
Bisnis Saat ini
Meski menjabat sebagai Presiden Amerika Serikat, The Trump Organization tetap eksis menjalankan basis-basis bisnisnya, terutama di bidang properti dan resor wisata. Selain itu, ia menjalankan program pencarian bakat ternama, yaitu Miss Universe.
Dilansir dari Forbes, per Maret 2019, Donald Trump memiliki total kekayaan senilai 3.1 triliun dollar AS atau sekitar Rp 440 triliun.
