Jakarta - Presiden Donald Trump bertanya kepada Buzz Aldrin, orang kedua yang berjalan di Bulan, bagaimana pendapatnya mengenai kemampuan Amerika Serikat beroperasi di antariksa 50 tahun setelah misi Apollo 11 sekarang ini.
"Sebenarnya, saya telah agak kecewa selama 10 atau 15 tahun terakhir," kata Aldrin kepada Trump, Jumat 19 Juli 2019, dikutip dari Antara.
Merayakan ulang tahun ke-50 pendaratan di Bulan, Trump membawa Aldrin dan Michael Collins, astronot yang masih hidup, dan keluarga mendiang Neil Armstrong, orang pertama yang berjalan di Bulan, ke Kantor Oval.
Saya ingin melewati misi ke Bulan dan langsung melancarkan misi ke Mars.
Trump bertanya kepada Aldrin dan yang lain, termasuk Administratur NASA Jim Bridenstine, apakah Amerika Serikat mesti menggunakan Bulan sebagai batu lompatan ke Mars, yang menjadi rencana saat ini, atau langsung pergi ke Planet Merah, sebutan untuk Mars.
Aldrin mengatakan, program antariksa AS dicapai sangat banyak 50 tahun lalu, tapi era saat ini telah bermasalah, sehingga mengecewakan. Menurutnya, rencana Amerika Serikat saat ini untuk misi berikutnya ke Bulan tidak memberi peluang kepada pesawat antariksa bermanuver di orbit Bulan.
"Bagaimana perasaanmu mengenai itu, Jim?" ucap Trump ke Bridenstine dan bertanya.
"Sebenarnya kami sedang mengerjakan itu," kata Bridenstine.
Bridenstine mengatakan kepada Trump kapsul Orion yang sedang dikembangkan dengan tujuan sampai ke Bulan dalam lima tahun akan menyertakan satu modul kecil di orbit, yang berfungsi sebagai stasiun antariksa kecil.
Trump juga meminta pendapat Collins mengenai apakah pergi ke Bulan dulu atau langsung ke Mars. Collins (88), yang memegang bangku Trump untuk menjaga keseimbangan, menjawab, "Mars, langsung."
"Kelihatannya buat saya langsung ke Mars, siapa yang tahu lebih baik dibandingkan orang-orang ini?" kata Trump.
Aldrin menimpali, "Kamu tidak sabar." []
