Peringkat Daya Saing Arab Naik, Ini Penyumbangnya

Peringkat daya saing Arab Saudi di dunia naik dari posisi sebelumnya dari 26 menjadi 24.
Arab Saudi memiliki keuntungan besar dalam bentuk cadangan keuangan besar dan hutang rendah, yang memberikannya kemampuan untuk mengumpulkan dana di pasar modal global. (Foto: File AFP|Arab News).

Jakarta - Peringkat daya saing Arab Saudi di dunia naik dari posisi sebelumnya dari 26 menjadi 24. Peringkat daya saing dunia ini dibuat oleh Institut Internasional untuk Pengembangan Manajemen (IMD) yang berbasis di Swiss dengan memakai sampel 63 negara yang disurvei.

Seperti diberitakan dari Arab News, Selasa, 16 Mei 2020, membaiknya peringkat daya saing Arab ini mencerminkan lonjakan nilai pasar saham setelah Kerajaan mencatat rekor dalam penawaran saham perdana perusahaan migas negara, Saudi Aramco tahun lalu.

Baca Juga: Ekonomi Arab Saudi Tak Tergantung Lagi pada Minyak

Membaiknya peringkat juga dipicu oleh pandangan positif para eksekutif bisnis global, dinamisme perekonomian, stabilitas kebijakan dan infrastruktur yang handal.

Seperti diketahui, pelepasan saham perdana Saudi Aramco menjadi yang terbesar di dunia setelah raksasa e-commerce China, Alibaba. Pada tahun 2014, perusahaan yang didirikan oleh Jack Ma ini meraih dana IPO senilai US$ 25 miliar.

Lima tahun lalu, Arab Saudi berada di 10 terbawah di dunia untuk daya saing. Sekarang sudah mencapai angka 24.

Sebelumnya putra mahkota Arab, Mohammed bin Salman memperkirakaan valuasi dari IPO Saudi Aramco bisa mencapai US$ 2 triliun AS. Namun perusahaan hanya melepas 1,5 persen saham IPO dengan harga per saham 30-32 riyal Saudi (8 - US$ 8,5). Dengan begitu dari hasil IPO ini, perusahaan diperkirakan bisa meraup dana US$ 25,60 miliar dolar AS, di atas perolehan yang diraih Alibaba.

Arturo Bris, Direktur IMD World Competitiveness Center, mengatakan kepada Arab News bahwa Arab Saudi memuji strategi Vision 2030 Kerajaan Arab Saudi yang membuat peringkat daya saing meningkat drastis. “Lima tahun lalu, Arab Saudi berada di 10 terbawah di dunia untuk daya saing. Sekarang sudah mencapai angka 24, ”katanya.

Bris menyebutkan, peringkat dihitung berdasarkan data ekonomi yang berkaitan dengan tahun lalu, sebelum pandemi Covid-19 melanda. Selain itu juga mengambil pandangan eksekutif bisnis yang disurvei antara Februari dan April 2020, ketika Arab dan dunia berada di tengah-tengah penguncian atau lockdown yang membuat perekonomian terpuruk.

Simak Pula: Kabinet Arab Desak OPEC+ Kurangi Produksi Minyak 

"IMD memperingatkan bahwa Arab menghadapi tantangan tahun ini, termasuk kebutuhan untuk meningkatkan daya saing regional di Arab Saudi untuk menyelaraskan dengan tujuan Visi 2030," ucap Bris. []

Berita terkait
Ekonomi Arab Saudi Tak Tergantung Lagi pada Minyak
Perekonomian Arab Saudi diprediksi akan tumbuh tahun ini dari sektor nonminyak, meskipun tantangan ekonomi global sedang mencuat.
Corona, Arab Tangguhkan Biaya Hidup dan Naikkan PPN
Arab Saudi menangguhkan biaya hidup dan menaikkan tarif pajak pertambahan nilai, sebagai bagian dari mengatasi dampak pandemi corona Covid-19.
Arab Pimpin Penggalangan Dana US$ 8 M untuk Covid-19
Para pemimpin dunia berjanji untu penggalangan dana lebih dari US$ 8 miliar untuk penanganan Covid-19.