Kabinet Arab Desak OPEC+ Kurangi Produksi Minyak

Kabinet Arab Saudi mendesak Organisasi Negara-negara Pengekspor minyak (OPEC)+ tidak hanya mematuhi kesepakatan pemangkasan produksi minyak.
Raja Arab Saudi, Salman bin Abdulaziz ,mengikuti KTT G20 secara virtual di Riyadh, 26 Maret 2020. KTT G20 kali ini mengangkat tema utama tentang penanggulangan pandemi COVID-19. (Foto: ANTARA FOTO/Bandar Algaloud/Courtesy of Saudi Royal Court/Handout via REUTERS/pras).

Riyadh - Kabinet Arab Saudi mendesak Organisasi Negara-negara Pengekspor Minyak (OPEC)+ tidak hanya mematuhi kesepakatan pemangkasan produksi minyak. Namun juga mengurangi produksi untuk membantu memulihkan keseimbangan di pasar minyak global, kantor berita pemerintah SPA melaporkan.

Dalam mengeluarkan seruan kepada OPEC +, yang termasuk anggota OPEC plus Rusia dan negara-negara lain, para menteri Arab mengatakan Kerajaan berkomitmen untuk mendukung stabilitas pasar minyak global.

Arab juga akan mencoba menerapkan pemotongan tambahan bulan ini, dengan persetujuan negara pelanggan

Baca Juga: Corona, Arab Tangguhkan Biaya Hidup dan Naikkan PPN 

Pejabat Menteri Media, Majed Al-Qasabi mengatakan selain komitmen terhadap perjanjian OPEC +, Kerajaan akan secara suka rela mengurangi produksi dengan tambahan satu juta barel per hari pada Juni.

Arab juga akan mencoba menerapkan pemotongan tambahan bulan ini, dengan persetujuan negara pelanggan. Seperti diberitakan dari Arab News, Kamis, 14 Mei 2020, Kabinet Arab juga menyebutkan bahwa inisiatif Arab bertujuan untuk mendorong negara-negara lain, apakah mereka telah menandatangani perjanjian OPEC+ atau tidak, untuk mematuhi tingkat harga yang lebih rendah dan untuk memangkas produksi lebih jauh untuk membantu menstabilkan pasar minyak global.

Dalam pertemuan melalui video conference, Raja Salman juga memberi penjelasan kepada para menteri tentang pembicaraan teleponnya baru-baru ini dengan Presiden Amerika Serikat, Donald Trump.

Raja Salman menjelaskan hubungan historis dan strategis antara kedua negara dan komitmen mereka untuk kelanjutan upaya bersama dalam meningkatkan keamanan dan stabilitas di kawasan.

Minyak Arab SaudiSerangan terhadap kilang minyak Arab Saudi. (Foto: Reuters)

Pertemuan Kabinet juga membahas perkembangan kasus virus corona Covid-19 di Arab. Termasuk langkah-langkah yang diambil secara lokal dan internasional untuk mengendalikannya dan menjaga kesehatan masyarakat, dan perawatan yang diberikan kepada mereka yang terinfeksi.

Simak Pula: Arab Pimpin Penggalangan Dana US$ 8 M untuk Covid-19

Kabinet memuji upaya yang dilakukan oleh pemerintah Arab untuk memerangi pandemi. Mereka menekankan bahwa warga dan ekspatriat harus mematuhi langkah-langkah pencegahan dan pencegahan penyebaran virus.[]

Berita terkait
Arab Pimpin Penggalangan Dana US$ 8 M untuk Covid-19
Para pemimpin dunia berjanji untu penggalangan dana lebih dari US$ 8 miliar untuk penanganan Covid-19.
Tim Medis China ke Arab Saudi Bantu Lawan Covid-19
Tim medis asal China telah tiba di Riyadh, Arab Saudi, sejak Rabu (15/4/2020) untuk membantu memerangi wabah coronavirus Covid-19.
Covid-19 di Jepang dan Arab Saudi Lampaui Korsel
Negara-negara di Eropa seakan berlomba memuncaki kasus virus corona baru (Covid-19), di Asia kasus di Jepang dan Arab Saudi lampaui Korea Selatan
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.