Jakarta - Sekretariat Jenderal Pergerakan Indonesia Abi Rekso mengatakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) masih memiliki pekerjaan rumah (PR) menangani isu lingkungan. Terutama dalam upaya menanggulangi sampah plastik.
Ritme kerja ibu mentri (Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar), mengikuti pola kerja pak presiden, antisipatif dan responsif.
Abi menyebut upaya itu beriringan dengan komitmen Jokowi memprioritaskan isu pemanasan global dan pelestarian lingkungan hidup.
"Isu mengurangi sampah plastik bisa menjadi konsolidator membangun kesadaran akan lingkungan, meski terlihat sepele tetapi itu bukan hal yang mudah dilakukan secara konsisten," kata Abi di konferensi A World To Defend A World To Win Aisa-Pacific Leadership Conference 2019, Medan, Sumatera Utara (Sumut) pada Jumat 29 November 2019.
Abi menegaskan upaya lingkungan hidup bukan lagi soal konsep atau teori pengelolaan sampah. Menurut dia, harus ada komitmen politik yang serius.
Penasihat Senior Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) Soeryo Adiwibowo menambahkan, Indonesia menjadi salah satu negara di Asia yang memang mempunyai komitmen terhadap pelestarian lingkungan. Hal itu didasari, kata Soeryo, arahan Jokowi kepada Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar.
"Ritme kerja ibu mentri (Menteri LHK Siti Nurbaya Bakar), mengikuti pola kerja pak presiden, antisipatif dan responsif. Cara kerja seperti ini juga, yang perlahan membawa perubahan positif dalam kinerja Kementrian KLHK," katanya.
Konferensi A World To Defend A World To Win Aisa-Pacific Leadership Conference 2019 berlangsung di Medan, Sumut. Sebanyak 20 pemuda-pemudi datang dari negara Asia Pasifik dan Eropa.
