Perempuan di Arab Saudi Jadi Masinis Kereta Api Cepat

Tahun lalu dia bergabung dengan sekitar 28.000 pelamar yang memperebutkan hanya 32 posisi untuk perempuan masinis di Haramain High Speed Railway
Masinis Raneem Azzouz duduk di kemudi kereta berkecepatan tinggi yang mengangkut jemaah haji ke Mekkah, kurang dari lima tahun setelah otoritas Arab Saudi memberikan hak kepada perempuan untuk mengemudikan kendaraan darat (Foto: al-monitor.com/Amer HILABI)

TAGAR.id, Arab Saudi - Masinis Tharaa Ali duduk di kemudi kereta api berkecepatan tinggi yang mengangkut jemaah ke Makkah. Ia menikmati kebijakan Arab Saudi yang konservatif yang kini semakin banyak merekrut tenaga kerja perempuan.

Perempuan Arab Saudi baru mendapatkan hak untuk mengemudi pada tahun 2018. Dan sampai baru-baru ini, pengalaman Ali, 25 tahun, mengemudi hanya terbatas pada berkeliling kota asalnya, Jeddah, dengan sedan keluarga.

Tahun lalu dia bergabung dengan sekitar 28.000 pelamar yang memperebutkan hanya 32 posisi untuk perempuan masinis di Haramain High Speed Railway. Kereta ini menempuh rute 450 kilometer antara Kota Suci Makkah dan Madinah dengan kecepatan hingga 300 kilometer per jam.

Yang mengejutkannya, mantan guru bahasa Inggris itu termasuk di antara sedikit orang yang beruntung terpilih. Dan ia menyelesaikan perjalanan pertamanya bulan lalu.

Perempuan masinis KA Cepat Arab Saudi
Perempuan jadi masinis kereta api berkecepatan tinggi di Arab Saudi (Foto: abouther.com)

"Hari pertama bekerja di sini seperti mimpi bagi saya --memasuki kereta, memasuki kabin," katanya kepada Kantor Berita AFP.

"Ketika kita berada di dalam kabin, kita melihat hal-hal menuju ke arah kita dengan kecepatan yang sangat tinggi. Perasaan takut dan cemas menyelimuti saya, tetapi syukurlah, dengan waktu dan latihan intensif, saya menjadi percaya diri," ujarnya.

Proporsi perempuan Saudi dalam angkatan kerja meningkat lebih dari dua kali lipat sejak 2016, dari 17 persen menjadi 37 persen.

Statistik tersebut menunjukkan perluasan hak-hak perempuan sementara kerajaan itu di bawah kendali Putra Mahkota Mohammed bin Salman (MBS), meskipun di tengah tekanan yang meningkat terhadap para aktivis. MBS mendapat pujian dalam acara-acara seperti Forum Ekonomi Dunia di Davos.

Namun, angka pengangguran di kalangan perempuan Arab Saudi tinggi, yaitu 20,5 persen tahun lalu, dibandingkan dengan 4,3 persen untuk laki-laki Arab Saudi.

Angka itu, seperti halnya banjir pelamar untuk posisi pengemudi, menyoroti tugas mendesak yang dihadapi para pembuat kebijakan Arab Saudi: menciptakan lapangan pekerjaan bagi semua perempuan yang baru tertarik untuk berpartisipasi dalam perubahan ekonomi. (my/ka)/AFP/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Perempuan Afghanistan Dilarang Oleh Taliban Mengikuti Ujian Masuk Universitas
Taliban di Afghanistan makin memperketat larangan bagi perempuan untuk mengenyam pendidikan tinggi
0
Perempuan di Arab Saudi Jadi Masinis Kereta Api Cepat
Tahun lalu dia bergabung dengan sekitar 28.000 pelamar yang memperebutkan hanya 32 posisi untuk perempuan masinis di Haramain High Speed Railway