Peredaran Narkoba di Jatim Dikendalikan dari Lapas

Selama 2019, BNNP Jatim mengungkap 60 kasus peredaran narkoba dan rata-rata berkaitan dengan jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).
Kepala BNNP Jatim, Brigjen Bambang Priyambada. (Foto: Tagar/Haris D Susanto)

Surabaya - Badan Narkotika Nasional Provinsi Jawa Timur (BNNP Jatim) menyebut ada 60 kasus yang telah diungkap, selama tahun 2019 ini. Dari 60 kasus ini, BNNP Jatim menyebut rata-rata berkaitan dengan jaringan Lembaga Pemasyarakatan (Lapas).

Kepala BNNP Jatim Brigjen Pol Bambang Priyambada mengakui rata-rata pengungkapan penyelundupan narkoba dalam jumlah besar berkaitan dengan jaringan Lapas. Bahkan, kata Bambang, jaringan Lapas punya peran penting akan peredaran narkotika di kawasan Jatim.

"Jaringan di lapas macem-macem, jaringan Madura, Aceh, Jakarta, dan Medan. Masing masing punya pengendali yang ada di lapas. Ada yang sudah kita amankan dan belum. Karena kesulitan penangkapan," ucap Bambang.

Di sisi lain, Bambang menyebut gampangnya peredaran narkoba ini masuk di lapas, karena komunikasi para narapidana dengan dunia luar cukup mudah. Apalagi semua tahanan dibolehkan membawa Handphone.

Jaringan di lapas macem-macem, jaringan Madura, Aceh, Jakarta, dan Medan.

"Kami berharap HP tidak bisa masuk di LP (lapas). Selama ini HP masih bisa masuk di lapas. Karena itu yang menjadi pemicu masuknya narkoba di lapas," ucapnya.

Bambang mengaku dari penangkapan sebanyak itu masih belum bisa mengungkap siapa bandarnya. Pihaknya hanya berhasil menangkap kurir yang hendak mengirim barang haram tersebut di lapas-lapas di Jatim.

"Kita hanya bisa menangkap kurir. Itupun butuh kerja ekstra karena mereka cukup cerdik, melakukan pengiriman lewat berbagai jalur darat, laut, udara. Serta kemasannya juga fariatif, terakhir kemasannya cukup rapi hampir bisa mengelabuhi petugas," ujar Bambang.

Bambang merinci, selama 2019 laporan tidakan narkotika di wilayahnya cukup mengalamin peningkatan. Padahal di tahun ini, ia hanya menargetkan 25 kasus saja.

"Untuk laporan kejadian narkotikanya jumlah targetnya 25 dengan jajaran. Tapi bisa menangani sampai 60 kasus. Jadi, untuk penggungkapan cukup aignifikan jumlahnya," tuturnya.

Sementara jumlah narkoba yang disita oleh BNNP Jatim juga mengalami jumlah yang signifikan, dibandingkan dengan tahun lalu yang hanya bisa mendapatkan barang bukti sebanyak 26 Kilogram saja.

"Tahun ini kita bisa dapatkan barang bukti sampai 62 Kilogram. Sehingga tahun ini peningkatannya cukup tinggi," imbuh dia.

Di tahun ini, kata Bambang kasus yang paling menonjol adalah penangkapan dua jaringan narkoba yang membawa 25 Kilogram jenis sabu yang ditangkap di tol Sumo dan Hotel kawasan Juanda.

"Tahun 2019 yang menonjol kasus yang ditangkap di Banyuates 18 Kg. Lalu ada juga dalam satu hari ada dua TKP jumlah 25 kilogram itu di kawasan Juanda dan tol," ucapnya. []

Berita terkait
8 Anggota Brimob Tersambar Petir di Gunung Ringgit
Delapan orang ini merupakan, anggota Polri yang tengah mengikuti Dikbangspes atau Pendidikan pengembangan spesialisasi.
Alasan Polda Jatim Ambil Alih Kasus Lamborghini
Polda Jatim mengambil alih kasus Lamborghini yang terbakar di Surabaya karena bersamaan Polda Jatim menangani mobil mewah bodong.
2834 Berkas Pendaftaran CPNS di Pemprov Jatim TMS
BKD Jatim mencatat 57.314 pelamar, terdapat 54.480 pendaftar dinyatakan memenuhi syarat.
0
Surya Paloh Sebut Nasdem Tidak Membajak Ganjar Pranowo
Bagi Nasdem, calon pemimpin tak harus dari internal partai. Ganjar Pranowo kader PDIP itu baik, harus didukung. Tidak ada membajak. Surya Paloh.