Perbedaan Target Penonton Film Gundala vs Joker

Selain perbedaan karakter baik dan jahat pada keduanya, Film Gundala dan Joker juga memiliki perbedaan pangsa pasar anak-anak dan dewasa.
Karakter Gundala dan Joker. (Foto: Bumilangit Studio & Warner Bross)

Jakarta - Jagat perfilman diramaikan dengan rilisnya final trailer film Joker dan penayangan serentak epos superhero asli Indonesia, Gundala. Selain perbedaan karakter pada keduanya, yakni sosok villain dan pahlawan, kedua film ternyata juga memiliki perbedaan pangsa pasar anak-anak dan dewasa.

Sutradara Gundala, Joko Anwar mengatakan film terbarunya itu ditampilkan dengan efek sadisme yang minimal agar dapat ditonton semua umur termasuk anak kecil sekalipun. Kendati begitu, pengurangan efek berdarah-darah dilakukan tanpa mengurangi kualitas adegan perkelahian dan pertempuran.

Dalam benar saya, Gundala itu milik semua orang.

Pasalnya, Gundala dalam benak Joko adalah tokoh milik semua orang yang sudah seharusnya bisa ditonton oleh semua kalangan. Dia pun mengaku gembira sewaktu Film Gundala mendapat klasifikasi penonton usia diatas 13 tahun dari Lembaga Sensor Film (LSF) Indonesia.

"Dalam benar saya, Gundala itu milik semua orang," kata dia di XXI Epicentrum, Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu, 28 Agustus 2019.

Keputusan untuk tidak bermain-main dengan efek berdarah-darah dalam tiap adegan pertarungan, diakui Joko sebagai upayanya untuk membuat penonton berimajinasi sendiri dalam menikmati karya terbarunya itu.

Baca juga: Gundala dan Lima Superhero dalam Film Indonesia

Sutradara kelahiran Medan, 3 Januari 1976 itu juga mengaku tetap menyesuaikan adegan pertarungan dalam film Gundala dengan cerita yang ada di buku cerita bergambar atau komik tokoh karya komikus ‎Harya Suraminata‎ (‎Hasmi‎) itu.

"Jadi, ada adegan itu (sadisme), kamera langsung ganti. Karena biar penonton berimajinasi liar," kata dia.

"Adegan fighting kami menyesuaikan (dengan) yang di komik. Jadi enggak ada darah-darah," ujarnya.

Berbeda dengan Joko Anwar, sutradara Joker Todd Phillips mengkonfirmasi film besutannya itu bukan ditujukan untuk semua umur.

Rating R dalam karya terbarunya itu, berarti penonton di bawah usia 17 tahun harus memiliki pendampingan orang tua.

"Aku telah banyak ditanya soal ini. Film ini akan berating R," kata dia kepada awak media pada pertengahan Juni 2019 lalu.

Diketahui, Film Gundala garapan rumah produksi Screenplay Pictures dan Bumilangit Studio itu tayang serentak di jaringan bioskop Tanah air pada Kamis, 29 Agustus 2019.

Film menampilkan banyak aktor dan aktris kenyang pengalaman seperti Ario Bayu (Ghazul), Rio Dewanto (Ayah Sancaka), Hannah Al Rashid (Camar), Lukman Sardi ( Ridwan Bahri), hingga pelakon langganan Hollywood, Cecep Arif Rahman (Suara Batin).

Sementara Trailer Final film Joker besutan rumah produksi Warner Bross dirilis pada Rabu, 28 Agustus 2019.

Menengok isi trailer, film Joker yang akan tayang pada Oktober 2019 mendatang diprediksi hanya bakal mengupas tuntas perihal kisah hidup Arthur Fleck sebelum menjadi salah satu musuh tertangguh Batman.

Pasalnya, tayangan sama sekali tidak menampilkan tanda-tanda kemunculan sang manusia kelelawar, yang dikenal sebagai penjaga kedamaian dan keamanan di kota Gotham, tempat plot kisah Joker berlangsung.

Selain menampilkan aktor Joaquin Phoenix sebagai pemeran Joker, trailer juga menghadirkan bintang senior Robert De Niro berperan sebagai Murray Franklin, seorang pembawa acara komedi di televisi yang kemudian memperkenalkan Joker kepada dunia. []

Berita terkait
Kisah Hidup Musuh Batman di Final Trailer Film Joker
Kisah hidup Joker, musuh bebuyutan superhero Batman itu ditampil begitu suram dalam bocoran video Final Trailer berdurasi hampir tiga menit.
Tayang Hari Ini, Ada Post Credit Scene di Film Gundala
Seperti MCU, Film Gundala sebagai pembuka Jagat Sinema Bumilangit menampilkan post credit scene di penghujung cerita.
Dua Aktor Film Gundala Komentari Pemindahan Ibu Kota
Dua aktor dalam film Gundala, Cecep Arif Rahman dan Ario Bayu mengomentari wacana pemindahan Ibu Kota Republik Indonesia.
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.