Perbedaan Kebijakan Luar Negeri Dua Capres Amerika Serikat

Ada perbedaan kebijakan antaa dua Capres AS yaitu Republik, Donald Trump, dan Demokrat, Joe Biden, terkait dengan luar negeri
Ilustrasi: Presiden Donald Trump dan mantan Wakil Presiden Joe Biden memiliki pandangan berbeda tentang bagaimana seharusnya Amerika Serikat berhubungan dengan berbagai negara di dunia (Foto: VOA).

Jakarta – Sebagai kandidat dari dua partai politik yang bersaing, Presiden Donald Trump (Republik) dan mantan Wakil Presiden Joe Biden (Demokrat) memiliki pandangan berbeda tentang bagaimana seharusnya Amerika Serikat berhubungan dengan berbagai negara di dunia. Secara prinsip, perbedaan itu terlihat dalam doktrin "America First" Trump dan pendekatan Biden pada kerjasama internasional yang lebih besar.

Berikut beberapa isu utama yang menggambarkan perbedaan pendekatan kandidat itu terhadap kebijakan luar negeri AS.

1. Seputar Isu Rusia

Biden berjanji untuk menindak tegas Presiden Vladimir Putin mengenai campur tangan Rusia dalam pemilihan AS dan aktivitas lainnya. "Saya tidak mengerti mengapa presiden AS tidak mau menegur Putin ketika ia benar-benar memberi bayaran atas pembunuhan tentara Amerika di Afghanistan, juga terlibat dalam aktivitas yang berupaya mengacaukan semua anggota NATO," kata Biden.

Trump menolak evaluasi badan intelijen AS terkait campur tangan Rusia yang membantu dirinya meraih kemenangan dalam pemilu 2016, dan menyebut masalah pemakzulan dirinya sebagai suatu "tipuan" dan "tuduhan yang mengada-ada." Trump mengklaim sanksi AS terhadap Rusia merupakan bukti bahwa pemerintahannya tegas. "Tidak ada yang lebih tegas terhadap Rusia selain Donald Trump," kata Presiden AS itu.

2. Seputar Isu China

Kebijakan Trump di China telah berkembang selama masa kepresidenannya. Setelah menjamu baik Presiden Xi Jinping dalam sebuah pertemuan tingkat tinggi pada awal pemerintahannya, kemudian hubungan itu berubah menjadi perang dagang dengan kenaikan tarif, sebelum akhirnya tercapai tahap pertama perjanjian perdagangan pada Januari 2020.

Ketika pandemi berkembang tahun 2020, Trump menyalahkan China atas merebaknya virus corona, sambil mendesakkan pelarangan aplikasi populer TikTok dan WeChat yang berasal dari negeri tirai bambu itu.

"Presiden Trump melawan China dan akan terus berpegang teguh," kata Wakil Presiden Mike Pence dalam debat Capres bulan Oktober 2020.

Advokasi Biden untuk mengambil sikap lebih tegas terhadap masalah hak asasi manusia di China dan situasi di Hong Kong, sambil terus menekan negara Asia Timur itu atas praktik perdagangannya.

Pasangan Biden, Senator Kamala Harris, selama debat dengan Pence menyatakan pemerintahan Trump sudah "kalah dalam perang dagang" tersebut.

“Para petani menghadapi kebangkrutan, karena perang dagang dengan China. Amerika berada dalam resesi manufaktur, karena hal tersebut,” kata Harris menegaskan lebih jauh (mg/jm)/voaindonesia.com. []

Berita terkait
Pilpres Amerika Serikat Tahun 2020 dari Kacamata Kartunis
Pilpres Amerika Serikat akan dilangsungkan tanggal 3 November 2020, para kartunis pun tidak tinggal diam dengan menggoreskan hal terkait pilpres
Lima Masalah Utama dalam Pilpres Amerika Serikat 2020
Rakyat Amerika Serikat menghadapi Pilpres tahun 2020 dengan lima masalah atau isu besar yang bisa jadi penentuan pilihan mereka
Iran dan Rusia Kembali Serang Pilpres Amerika Serikat
Badan-badan intelijen di Amerika Serikat (AS) tuduh Iran dan Rusia coba gunakan data pendaftaran pemilih sebar kekacauan
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.