Perbandingan Hubungan Antara Mantan Presiden AS dan Indonesia

Apa beda para mantan presiden di Indonesia dan di Amerika Serikat? Ini perbandingannya.
Lima mantan presiden Amerika Serikat berkumpul dalam sebuah acara penggalangan dana untuk para korban badai yang melanda AS tahun 2017. Dari kiri ke kanan: Jimmy Carter, George HW Bush, Barack Obama, George W Bush, dan Bill Clinton. (Foto: Reuters)

Jakarta, (Tagar 3/12/2018) - Jelang Pilpres 2019, pada akhir bulan Juli tahun 2018 Presiden keenam RI Susilo Bambang Yudhoyono mengungkit kembali perihal retaknya hubungan komunikasi antara dirinya dengan Presiden ke-5, Megawati Soekarno Putri selama sepuluh tahun terakhir. 

Saat itu, di depan awak media, SBY menuturkan secara gamblang tentang usahanya berkali-kali mencoba memperbaiki hubungan, namun selalu gagal.

"Hubungan saya dengan Ibu Megawati, saya harus jujur, memang belum pulih, masih ada jarak. Ikhtiar untuk saya bisa menjalin komunikasi mungkin saya lakukan selama sepuluh tahun," kata SBY di kediamannya kawasan Kuningan, Jakarta Selatan, Rabu (25/7).

Presiden keempat RI Abdurrahman Wahid pernah berseteru dengan Presiden ke-5 Megawati Soekarno Putri. Hal tersebut diungkap pria yang biasa disapa Gus Dur, saat hadir dalam bincang-bincang acara TV Kick Andy tahun 2008. 

Menurutnya, Megawati dan Amien Rais adalah orang yang bertanggung-jawab atas lengsernya dia dari jabatan presiden. Saat Andy Noya, sang empunya acara, menanyakan apakah Gus Dur menaruh dendam karena itu, Gus Dur menjawab tidak.

"Artinya Gus Dur sudah melupakan itu? Sudah memaafkan?" kejar Andy Noya.

"Maafkan, lupa sih enggak," jawab Gus Dur saat itu disambut gelak tawa para penonton.

Di Indonesia, perseteruan antara Presiden yang sedang menjabat dengan mantan Presiden sebelumnya, memang hampir selalu terjadi. Joko Widodo juga tercatat pernah melakukan sidak ke proyek Wisma Atlet Hambalang pada Maret 2016 lalu, yang mangkrak di era kepemimpinan SBY. Hal tersebut diartikan banyak pengamat politik sebagai sindiran balasan Jokowi terhadap kritik-kritik pedas yang sering kali dilemparkan SBY di media sosial.

Lain ladang lain belalang, beda lubuk tentu beda ikannya. Tidak seperti di Indonesia, Amerika Serikat agaknya memiliki kultur etika politik yang patut dicontoh. Para mantan presiden terbiasa untuk tak lagi mengurusi wacana politik, apalagi sampai mengkritik suksesornya. Mantan presiden di Amerika justru sering berkumpul di banyak acara sosial. Mereka tertawa, bernyanyi dan bersama-sama melakukan hal yang bermanfaat bagi negaranya.

Tak sebaper Megawati yang tak mau menghadiri pelantikan SBY saat naik ke kursi Istana, mayoritas mantan Presiden Amerika tampak menghadiri acara pelantikan Donald Trump yang memenangi kontestasi pemilihan presiden tahun 2016 lalu, meski Trump terkenal akan isu rasisme dan kontroversi lainnya.

Tidak hanya sebatas hadir pada acara pelantikan para suksesornya, beberapa presiden Amerika bahkan memberikan dukungan moril kepada suksesornya dengan berbagai cara. Presiden ke-42 Amerika Serikat, George HW Bush misalnya. Ia mengirim sepucuk surat kepada pesaing yang mengalahkan dirinya di kancah pemilihan presiden tahun 1993, Bill Clinton. Surat tersebut berisi ucapan doa, beberapa bait nasihat dan ucapan selamat dari Bush senior, atas kemenangan Clinton saat itu.

Surat tersebut kembali viral di kalangan warganet, sesaat setelah kabar meninggalnya George HW Bush Jumat ( 30/11) kemarin. []

Berita terkait
0
Elon Musk Sebut Pabrik Mobil Baru Tesla Rugi Miliaran Dolar
Pabrik mobil baru Tesla di Texas dan Berlin alami "kerugian miliaran dolar" di saat dua pabrik kesulitan untuk meningkatkan jumlah produksi