Jakarta, (Tagar 3/12/2018) - Presiden ke-41 Amerika Serikat George Herbert Walker Bush menutup lembar terakhir hidupnya pada usia 94 tahun, Jumat (30/11).
Sebelum mengembuskan napas terakhir, Bush mendapatkan kunjungan dari seorang kawan lama. James A Baker yang telah setia melayaninya sebagai sekretaris negara dan staf kepala Gedung Putih, datang menemuinya sejak pagi.
Hari terakhir Bush diisi dengan kedatangan Baker. Pada pukul 7.15 pagi James A Baker mencoba menengok ke kamar Bush, dengan harapan bisa melihat mantan bosnya tersebut tidur.
Ternyata tidak, George HW Bush tengah terjaga. Bush tidak meninggalkan tempat tidurnya dalam tiga atau empat hari belakangan. Ia juga belum makan. Tapi di pagi itu, ia menikmati sarapan besar terdiri dari tiga butir telur rebus, yogurt, dan dua minuman buah.
"Saat itu kami berpikir bahwa, oke, kami di sini, dan pasti dia akan mengejutkan kita lagi, seperti yang sudah-sudah," tutur James A Baker pada acara bincang-bincang di sebuah stasiun televisi, Minggu (2/12).
Bush telah keluar masuk rumah sakit dalam beberapa tahun terakhir, terutama karena penyakit parkinson yang dikatakan Baker menghambat kemampuan tubuhnya untuk menyingkirkan dahak, sering menyebabkan pneumonia.
Tapi setiap kali ia dirawat di rumah sakit, setiap kali orang yang dicintai mengira bahwa waktu mungkin yang terakhir, Bush selalu sanggup untuk bangkit, sehat kembali dan diperbolehkan untuk kembali pulang ke rumahnya di Houston, atau kompleks keluarga di Kennebunkport, Maine.
Kondisi Bush kian menurun paskakedatangan kawan lamanya hari itu. Saat Baker dan Susan, istrinya sedang dalam perjalanan pulang setelah makan malam, Baker mengatakan dirinya dipanggil kembali ke kamar tidur Bush.
Sekitar dua jam kemudian, Bush pergi. []
