Surabaya - Persebaya Surabaya kembali gagal meraih poin penuh usai ditahan imbang 0-0 oleh Borneo FC di Stadion Gelora Bung Tomo (GBT) Surabaya, Jumat 10 Oktober 2019. Persebaya memperpanjang rekor gagal memenangkan laga di kandang sendiri.
Persebaya sesungguhnya menguasai permainan di pertandingan itu. Hanya, mereka kesulitan membobol gawang Borneo FC yang bermain bertahan. Apalagi, kiper Gianluca Pandenyuwu tampil ciamik dan beberapa kali melakukan penyelamatan gemilang.
Hasil itu menjadikan Persebaya memperpanjang rekor tak pernah menang di laga kandang. Persebaya terakhir kali meraih kemenangan saat menjamu Persipura Jayapura 2 Agustus 2019. Saat itu, mereka menang tipis 1-0.
Lawan memang lebih banyak bertahan sehingga sedikit ruang bagi kami untuk menembus pertahanan mereka. Namun penyelesaian akhir kami juga masih kurang
Usai pertandingan itu, Persebaya tak pernah meraih tiga poin lagi saat melawan Madura United, Persija Jakarta dan Bali United. Hasil sama juga diraih saat ditahan Borneo FC.
Pelatih Persebaya Wolfgang Pikal menilai lemahnya penyelesaian akhir menjadikan tim tak mampu mencetak gol. Di laga tersebut, mereka tidak hanya menghadapi ketangguhan kiper Pandenyuwu tetapi juga banyak peluang yang dibuang oleh pemain Persebaya. Mantan asisten pelatih tim nasional ini mengakui David da Silva dkk kurang maksimal di lini depan.
"Lawan memang lebih banyak bertahan sehingga sedikit ruang bagi kami untuk menembus pertahanan mereka. Namun penyelesaian akhir kami juga masih kurang," kata Pikal.
"Kami harus berlatih lebih keras lagi untuk memperbaiki penyelesaian akhir. Kami harus terus membangun chemistry antarpemain, terutama saat berada di kotak penalti lawan,” ujarnya.
Perubahan Strategi
Pikal menuturkan bila dirinya sudah melakukan perubahan strategi agar Persebaya bisa mencetak gol. Termasuk mendorong Otavio Dutra untuk bermain di depan selama 10 menit terakhir pertandingan.
”Saya harus mengambil keputusan itu (menjadikan Dutra menjadi penyerang). Saat itu, harapan saya adalah lebih baik kalah sekali dan menang dua kali, daripada imbang tiga kali,” kata Pikal lagi.
Pikal mengaku berani menjadikan Dutra menjadi penyerang karena pemain naturalisasi itu memiliki keunggulan dalam penyelesaian bola-bola atas. Dia diharapkan bisa membongkar benteng pertahanan Pesut Etam.
"Borneo FC menumpuk pemain di jantung pertahanan. Dutra sebenarnya bisa berhasil menarik bek lawan. Tapi kiper (Gianluca Pandenyuwu) juga bermain baik," ujarnya.
Meski hanya meraih hasil imbang, Pikal tetap mengapresiasi perjuangan pemain asuhannya. Dia pun berjanji akan melakukan perubahan, khususnya soal penyelesaian akhir pemain.
”Kami (bermain) baik dan sesuai keinginan saya. Pemain sudah berjuang habis-habisan dan saya mengapresiasi perjuangan mereka. Kami hanya kurang beruntung di pertandingan ini,” kata Pikal.
Hasil imbang melawan Borneo FC menjadikan Persebaya gagal memperbaiki posisinya. Mereka tetap di posisi delapan dengan poin 31.
Sementara, Borneo FC naik satu strip. Mereka menduduki peringkat empat dengan menggeser Arema FC setelah mengantongi poin 34. []