Penyebab Lockdown Satu RT di Kota Yogyakarta

Satu RT di Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta di-lockdown imbas dari klaster Soto Lamongan.
Ketua Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi memberikan keterangan pada awak media di ruang kerjanya, kompleks Balai Kota Yogyakarta, Senin, 31 Agustus 2020. (Foto: Tagar/Gading Persada)

Yogyakarta - Satu RT di wilayah Kecamatan Umbulharjo, Kota Yogyakarta di-lockdown karena ada warganya dalam satu keluarga terkonfirmasi positif Covid-19 atau C-19. Satu keluarga ini diketahui merupakan bagian dari klaster baru yakni penjual Soto Lamongan.

Camat Umbulharjo Rumpis Trimintarta, membenarkan satu RT, tepatnya di RW 3 wilayah Kelurahan Pandeyan yang ditempati penjual Soto Lamongan dilakukan lockdown. Akses masuk dan keluar hanya dilakukan pada satu pintu.

Pemenuhan kebutuhan harian dicukupi secara gotong royong. Khusus bagi anggota keluarga penjual Soto Lamongan yang menjalani isolasi di rumah, dibantu oleh Dinas Sosial serta puskesmas setempat. "Ada beberapa anggota keluarga di sana yang hasil swabnya negatif. Mereka yang negatif ini sedang disewakan tempat tinggal di tempat lain," kata Rumpis saat dikonfirmasi, Senin, 31 Agustus 2020.

Rumpis mengatakan pihak lingkungan setempat saat ini juga mengungsikan beberapa anggota keluarga dari penjual Soto Lamongan itu yang dari swab test diketahui hasilnya negatif. "Yang satu keluarga di atas 5 orang itu terkonfirmasi negatif. Ini baru dicarikan tempat terpisah untuk isolasi dari anggota keluarganya yang positif corona," tutur Rumpis.

Ketua Gugus Penanganan Covid-19 Kota Yogyakarta Heroe Poerwadi menambahkan untuk klaster penjual Soto Lamongan, sejauh ini belum ditemukan penularan di luar keluarga tersebut. Akan tetapi pihaknya masih menunggu hasil uji swab terhadap enam orang lainnya yang merupakan keluarga serta tetangga dekatnya. "Saat ini satu RT di sana menerapkan lockdown hasil keputusan di tingkat wilayah. Jadi interaksi keluar masuk di sana dibatasi," sambung dia.

Heroe mengungkapkan pihaknya sudah melakukan swab test terhadap 19 orang baik itu anggota keluarga maupun pegawai yang bekerja di warung soto tersebut. Hasilnya, 10 di antaranya positif corona. Lalu, pada Senin, 31 Agustus 2020, test kembali dilakukan terhadap 5 orang.

"Hari ini, kami swab keluarga yang kemarin belum sempat. Kemudian, ada juga dari tetangga, jumlahnya lima orang. Jadi total ada 24 orang yang diswab, 19 sudah keluar hasilnya dan yang 5 masih menunggu," terangnya.

Kelompok Gowes Jajan di Warung Soto Lamongan

Wakil Wali Kota Yogyakarta ini menuturkan, proses tracing saat ini mengalami kemajuan signifikan setelah terdapat tiga orang pembeli yang sudah menginformasikan kunjungannya di warung soto periode 15-25 Agustus. Pihaknya lantas meminta ketiganya untuk cek kondisi di faskes terdekat.

"Dari tiga orang itu, dua di antaranya beli dan dimakan di sana, sementara satu dibawa pulang, take away. Karena mereka sudah teridentifikasi, akan coba kami periksa, sedang kami jadwalkan swab test," ujarnya.

"Kami juga mendapat informasi ya, kalau selama periode itu memang banyak yang mampir di sana. Bahkan, beberapa rombongan besar, seperti kelompok gowes. Yang jelas, semuanya kita arahkan untuk segera melakukan pemeriksaan di faskes," tambah Heroe.

Dengan begitu, Pemkot melalui Dinas Kesehatan pun bisa melakukan tracing, sekaligus blocking secara akurat, agar penularan Covid-19 tidak semakin meluas. Dia pun berharap, sebaran dari klaster ini bisa berhenti di Generasi 2.

"Ini sudah jadi klaster baru, karena sudah ada transmisi lokal. Tapi, harapannya cukup sampai Generasi 2, jangan sampai ada tambahan Generasi 3," ucapnya.

Lebih lanjut, Heroe mengungkapkan, saat ini terdapat 38 pasien positif Covid-19 di wilayah Kota Yogyakarta, dimana 33 di antaranya berstatus orang tanpa gejala (OTG). Lalu, 5 orang lainnya, disebut menunjukkan gejala dan harus menjalani perawatan intensif di rumah sakit.

"Termasuk 10 orang dari klaster warung soto itu, semuanya OTG. Artinya, selama satu bulan terakhir ini, memang lebih banyak dijumpai kasus OTG ya, dibanding yang bergejala. Jadi, kami harus semakin berhati-hati dan memperketat protokol kesehatan," kata Heroe. []

Berita terkait
Setelah Soto Lamongan Jadi Klaster Baru di Jogja
Warung Soto Lamongan di Kota Yogyakarta menjadi klaster setelah hasil tracing ditemukan 10 kasus C-19.
Yogyakarta Perpanjang Status Tanggap Darurat C-19
Pemda DIY resmi memperpanjang status tanggap darurat C-19 hingga sebulan ke depan. Hal ini berdasarkan SK Gubernur DIY Nomor 254/KEP/2020.
Pedagang Soto Legendaris di Yogyakarta Positif C-19
Pedagang Soto Lamongan yang sudah melegenda di Kota Yogyakarta terkonfirmasi positif C-19.
0
FAO Apresiasi Capaian Kinerja Pertanian Indonesia
Kepala Perwakilan FAO, Rajendra Aryal mengapresiasi capaian kerja yang dilakukan jajaran Kementerian Pertanian selama tiga tahun terakhir.