Penyaluran BBM Terkendala di Dairi, Ini Kata Pemkab

Sejak awal tahun 2020, penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) terkendala di Kabupaten Dairi.
SPBU di Batang Beruh, Kecamatan Sidikalang, tidak beroperasi sejak awal Januari 2020. Perpanjangan kontraknya masih dalam proses (Foto: Tagar/Robert Panggabean)

Dairi - Sejak awal tahun 2020, penyaluran Bahan Bakar Minyak (BBM) terkendala di Kabupaten Dairi, Sumatera Utara. Pengendara selalu tampak antre di Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU), bilamana sedang ada BBM.

Terkait kelangkaan itu, Pemerintah Kabupaten (Pemkab) Dairi, memaparkan penyebabnya, dengan maksud agar masyarakat dapat memahami dan memaklumi hal tersebut.

Ada beberapa hal, sebagaimana siaran pers Asisten Perekonomian dan Pembangunan Setda, Surung Charles Bantjin, yang juga Ketua tim Pengawasan, Monitoring, Peredaran/ Distribusi Minyak dan Gas, melalui Kepala Dinas (Kadis) Komunikasi dan Informatika, Rahmat Syah Munthe, Senin, 20 Januari 2020.

Penyebab pertama, tidak beroperasinya salah satu SPBU. "Hal itu tentu mempengaruhi pelayanan penjualan BBM, khususnya di Sidikalang," kata dia.

SPBU yang tidak beroperasi itu, SPBU PT Nasional Bakti Raja, nomor 14.222.243, beralamat di Batang Beruh Sidikalang.

Tidak beroperasi sejak awal Januari 2020, disebabkan perpanjangan kontrak kerja sama antara pihak SPBU dengan PT Pertamina, masih dalam proses.

"Perpanjangan kontrak yang belum selesai, membuat PT Pertamina memblokir permintaan BBM mereka," ujarnya.

Ditambahkan, Pemkab Dairi melalui Dinas Penanaman Modal, Pelayanan Terpadu Satu Pintu dan Ketenagakerjaan, telah berupaya membantu pihak SPBU Batang Beruh untuk segera melengkapi beberapa izin yang dipersyaratkan PT Pertamina.

Pada hari Jumat, 17 Januari 2020, berkas PT Nasional Bakti Raja sedang diverifikasi bagian Legal Admin pada fuel MOR I PT Pertamina.

Kepada konsumen pemilik kendaran mobil mewah, agar mengikuti rekomendasi penggunaan BBM sesuai spesifikasi mobil yang dimiliki

"Kemudian, akan dilanjutkan dengan penandatanganan perpanjangan kontrak. Kontrak tersebut adalah dasar hukum untuk memproses penyaluran BBM kepada SPBU," ujarnya.

Selain itu, dipaparkan, keuangan negara yang terbatas, membuat belanja subsidi juga terbatas. Untuk tahun 2019, kuota solar bersubsidi Kabupaten Dairi adalah 12.312 KL, jika dirata-ratakan hanya 33 KL setiap harinya.

Penyaluran tahun 2019 sebesar 13.404 KL, melebihi kuota yang telah ditetapkan. "Kuota ini masih jauh dari cukup untuk memenuhi kebutuhan solar di Kabupaten Dairi," kata Rahmat.

Untuk tahun 2020, Pemkab Dairi telah menyampaikan permohonan penambahan kuota solar ke BPH MIGAS menjadi sejumlah 20.000 KL.

"Mudah-mudahan permohonan ini dapat dipenuhi BPH MIGAS, sehingga kuota tahun ini dapat mencukupi kebutuhan solar bersubsidi di Kabupaten Dairi," tambahnya.

Masih penjelasan Rahmat, pengiriman BBM ke SPBU memiliki jadwal Delivery Order (DO) sesuai perencanaan kebutuhan yang sudah ada.

Jika kemudian habis, SPBU akan meminta tambahannya, refill. Ada jeda waktu antara pengiriman sampai dikirim kembali. "Perlu dipahami, pengiriman pakai mobil tangki tentu berbeda waktu tempuhnya dengan kendaraan umum lainnya," kata dia.

Sesuai peraturan yang berlaku, Pemkab Dairi tidak memiliki kewenangan dalam distribusi BBM. Hanya sebatas pengawasan distribusi di SPBU. Kewenangan berada pada Badan Pengatur Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) serta Pertamina selaku operator penyedia BBM.

Pemkab Dairi tetap berupaya untuk memperjuangkan kepentingan masyarakat Kabupaten Dairi dan mendukung kelancaran ketersediaan BBM.

Kepada pihak SPBU, Pemkab Dairi mengimbau agar tidak melayani pembelian menggunakan jerigen, tanpa rekomendasi instansi terkait, sesuai Peraturan Presiden Nomor 191 tahun 2014 tentang penyediaan, pendistribusian dan harga jual eceran bahan bakar minyak.

"Kepada konsumen pemilik kendaran mobil mewah, agar mengikuti rekomendasi penggunaan BBM sesuai spesifikasi mobil yang dimiliki," ujar Rahmat mengakhiri.[]

Berita terkait
Dampak Konflik Iran-AS Memengaruhi BBM Indonesia?
Peneliti Alpha Research Database Indonesia Ferdy Hasiman mengatakan pecahnya konflik Iran-AS akan memengaruhi harga minyak dunia.
BBM Solar Langka, Pemprov Sumbar Surati Pertamina
BBM jenis solar langka di Sumatera Barat sejak sepekan terakhir. Atas kondisi ini, Pemprov Sumbar menyurati PT Pertamina.
BBM Solar Langka, Nelayan Pesisir Selatan Menjerit
Kelangkaan BBM solar dan premiun bersubsidi di SPBU Pesisir Selatan membuat masyarakat menjerit. Demi melaut nelayan terpaksa membeli dexlite.