Penyaluran Bansos Jawa Barat Tahap II Rampung

Penyaluran Bansos Jawa Barat Tahap II selesai dengan target 1.392.407 keluarga rumah tangga dengan tingkat kegagalan 0,6%
Asisten Daerah (Asda) Bidang Administrasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar sekaligus Ketua Tim Penyaluran Bansos Provinsi Jabar, Dudi Sudradjat Abdurachim (Foto: Tagar/jabarprov.go.id).

Bandung - Pendistribusian atau penyaluran bantuan sosial (bansos) tahap II Provinsi Jawa Barat (Jabar) sudah rampung. Persentase berhasil serah nyaris 100 persen. Dari 1.392.407 Keluarga Rumah Tangga Sasaran (KRTS) penerima bansos, hanya 9.598 paket atau 0,6% yang gagal serah.

Hal tersebut memperlihatkan, pendataan yang dilakukan Pemerintah Daerah (Pemda) Provinsi Jabar baik dan akurat. Asisten Daerah (Asda) Bidang Administrasi Sekretariat Daerah (Setda) Provinsi Jabar sekaligus Ketua Tim Penyaluran Bansos Provinsi Jabar, Dudi Sudradjat Abdurachim, mengatakan terdapat 23 tahap cleansing data penerima bansos provinsi tahap II.

"Kami menyinkronkan kode kabupaten/kota, memastikan NIK valid, memeriksa pekerjaan, sampai mengecek nama dan alamat penerima bansos. Banyaknya tahapan cleansing data membuat data penerima bansos semakin akurat," kata Dudi, 4 September 2020.

Pemda Provinsi Jabar berkoordinasi dengan dengan sejumlah pihak, seperti Ombudsman, Badan Pengawasan Keuangan dan Pembangunan (BPKP), dan Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), supaya tidak ada penerima bansos ganda.

Dudi menyatakan, hasil evaluasi distribusi bansos tahap I menjadi pertimbangan, seperti mengganti komoditas telur menjadi susu dan masker kain. Pergantian komoditas mampu menekan dinamika yang hadir selama proses pendistribusian. “Waktu pendistribusian hampir sesuai jadwal yang telah ditetapkan. Memang ada keterlambatan, tapi itu hanya 2-3 hari," ucapnya.

Menurut Dudi, hingga pendistribusian bansos tahap II selesai, pihaknya belum menerima laporan adanya penyelewengan. Pemilihan mitra kerja yang kredibel dalam pengadaan barang dan jasa pengiriman, yakni Perum Bulog dan PT Pos Indonesia, membuat distribusi bansos provinsi berjalan optimal.

"Perum Bulog dan PT Pos Indonesia merupakan perusahaan-perusahaan BUMN yang sudah berpengalaman dan memiliki sejarah panjang. Dan pasti kedua perusahaan itu akan menjaga reputasi," katanya.

Dudi mengatakan, Pemda Provinsi Jabar melalui Surat Perintah Sekretaris Daerah Jabar menugaskan para Eselon II sebagai petugas penghubung (liaison officer). Penugasan tersebut bertujuan untuk monitoring evaluasi, menyelesaikan dan mengantisipasi hambatan dalam penyaluran bansos provinsi. “LO ini menjadi jembatan komunikasi antara provinsi dan kabupaten/kota," ucapnya.

Pendistribusian bansos provinsi tahap II disertai pelaporan ketat sesuai dengan data. Petugas harus menyerahkan paket secara langsung ke penerima, sesuai dengan kartu identitas. Jika data nama dan alamat tidak sesuai, maka paket bansos provinsi dikembalikan untuk diverifikasi ulang (Pun/jabarprov.go.id). []

Berita terkait
Penyaringan Data Penerima Bansos Jabar Tahap II
Gugus Tugas Covid-19 Jabar terapkan prinsip kehati-hatian pendataan penerima Bansos provinsi tahap II agar tepat sasaran dan berkeadilan
Bansos Jabar Tahap II Disalurkan Mulai 9 Juli 2020
Pemprov Jabar melalui Dinsos Jabar agar segera menyalurkan bantuan sosial (Bansos) bagi warga terdampak Covid-19 mulai 9 Juli 2020
Gugus Tugas Buka Data Lengkap Penerima Bansos Jabar
Penyaluran bantuan sosial (Bansos) di Jawa Barat terus mengundang polemik, Gugus Tugas Covid 19 Jabar jani segera buka data lengkap penerima Bansos
0
Panduan Pelaksanaan Salat Iduladha dan Ibadah Kurban 1443 Hijriah
Panduan bagi masyarakat selenggarakan salat Hari Raya Iduladha dengan memperhatikan protokol kesehatan dan melaksanakan ibadah kurban