Penumpang Kereta Selama Lebaran di Semarang Naik 7 %

Penumpak yang mudik menggunakan Kereta Api saat lebaran lalu di Semarang meningkat.
Sejumlah penumpang yang hendak naik kereta di Stasiun Tawang belum lama ini. (Foto: Tagar/Agus Joko Mulyono)

Semarang - Animo masyarakat menggunakan moda transportasi kereta api (KA) menunjukkan peningkatan cukup signifikan di masa libur Lebaran 2019. Hal itu terlihat dari jumlah penumpang di masa mudik dan balik yang lebih tinggi ketimbang periode sama Lebaran tahun lalu.

“Di Lebaran kemarin, penumpang naik meningkat tujuh persen dan penumpang turun meningkat lima persen dibanding jumlah penumpang naik dan turun di masa Lebaran 2018,” ungkap Manager Humas PT Kereta Api Indonesia (KAI) Daerah Operasi 4 Semarang, Krisbiyantoro, Senin 17 Juni 2019.

Kepada Tagar, Krisbiyanto membeberkan jumlah penumpang secara komulatif selama masa pelayanan angkutan Lebaran 2019, 26 Mei 2019 (H-10) hingga 16 Juni 2019 (H2+10). Selama 22 hari masa pelayanan tersebut ada 518.925 penumpang naik dan 542.550 penumpang turun. Jumlah tersebut mencakup penumpang naik dan turun di seluruh stasiun yang ada di wilayah Daop 4 Semarang.

Sementara di masa pelayanan angkutan Lebaran 2018, jumlah penumpang naik mencapai 483.637 orang dan 515.369 penumpang turun. “Kenaikan jumlah penumpang naik dan turun ini di atas prediksi kami. Sebelum Lebaran kami memprediksi kenaikan antara tiga hingga lima persen,” beber dia.

Ditambahkan, di masa arus mudik Lebaran 2019, Daop 4 Semarang mencatat puncaknya terjadi pada Kamis 6 Juni 2019 atau sehari setelah Lebaran dengan jumlah penumpang naik 29.353 orang dan penumpang turun 31.500 orang.

Di 2018 puncak arus mudik terjadi di hari kedua Lebaran dengan jumlah penumpang naik 26.043 dan penumpang turun 29.143 orang.

Executive Vice President KAI Daop 4 Semarang, Muhammad Nurul Huda Dwi Santoso menambahkan kenaikan jumlah penumpang KA pada Lebaran 2019 ditunjang sejumlah faktor, Diantaranya adalah penambahan jumlah KA dan ketersediaan tempat duduk yang dilakukan oleh PT. KAI.

“Peningkatan ini menunjukkan besarnya animo masyarakat menggunakan KA. Antara ketersediaan dengan realisasi berbanding lurus, sama-sama meningkat,” jelas dia.

Faktor lain adalah pengaruh masih tingginya harga tiket pesawat terbang hingga terjadi migrasi ke moda kereta. “Kami tidak melakukan survei secara langsung, namun diduga ada ada korelasi untuk KA tujuan tertentu,” pungkas Huda. []

Berita terkait:

Berita terkait