Jakarta - Adanya merek pada sebuah usaha merupakan Langkah awal yang baik karena akan membantu anda untuk mengumandangkan suatu identitas yang unik kepada pelanggan.
Penggunaan merek juga memudahkan pelanggan untuk mencari dan membedakan produk anda dengan Kompetitor. Pengaruh merek pada sebuah usaha memiliki korelasi terhadap penjualan sehingga Pentingnya kehadiran sebuah merek tampaknya tidak bisa dianggap remeh.
Beberapa fungsi dari merek yang antara lainnya adalah.
1. Merek sebagai Fungsi ( Functional Brand)
Merek dirancang untuk menghasilkan persepsi terhadap kinerja ataupun nilai ekonomis dari produk atau jasa sebuah bisnis. Seperti halnya sebuah perusahaan teknologi informasi menciptakan aplikasi program akunting dijual dengan merek “ACCURATE”. Dengan meek ini diciptakan suatu persepsi bahwa program aplikasi komputer itu memang akurat.
2. Merek sebagai citra (image Brand)
Merek yang dirancang untuk memberikan manfaat atau keuntungan bagi si pemakaian merek untuk mengekspresikan diri mereka. Contoh perusahaan mobil membuat merek lexus yang diambil dari kata luxurius (mewah). Mereka percaya dengan merek Lexus, orang yang mengendarai mobil ini akan merasa citranya meningkat.
3. Merek sebagai pengalaman ( Experiental Brand)
Yaitu merek yang dirancang untuk menciptakan suasana atau pengalaman. Contoh yang dapat diambil adalah tempat rekreasi “ Dunia Fantasi”, pengunjung yang datang ke tempat rekreasi ini akan mendapatkan suasana atau pengalaman yang berbeda dari tempat lainnya. Pengunjung akan disuguhkan bermacam-macam fantasi yang tidak akan didapat bila berkunjung ke tempat lain.
Namun dalam membuat sebuah merek ada beberapa hal yang harus diperhatikan terlebih dahulu sehingga dapat membantu penjualan usaha anda secara maksimal. Menurut AGUNG KN dalam buku marketing : strategi Ajaib usaha sukses. Hal yang harus diamati untuk membuat merek
1. Patuhi S&W
Sebuah merek hendaknya mudah diucapkan dan mudah ditulis ( Speakable and Writable). Merek adalah milik public, buatlah semudah mungkin agar orang dapat membaca dan mengejanya. Banyak orang mengatakan buatlah merek hanya dengan dua suku kata. Selain mudah diingat, identitas itu relatif mudah diucapkan dan ditulis.
2. Jangan menggunakan merek dengan angka
Penggunaan merek dengan angka tampaknya kurang bersahabat dengan lidah orang Indonesia, selain susah untuk disebut karena penyebutan merek menggunakan angka, biasanya diucapkan dengan Bahasa Inggris. Kata-kata yang asing tentunya mempersulit seseorang menjelaskan sebuah identitas dari barang atau jasa yang akan dijual terkhususnya bila pasar yang dituju adalah masyarakat Indonesia.
3. Menciptakan merek yang memiliki makna
Identiknya Aqua dengan air mineral, Indomie dengan mie instan, dan Odol dengan pasta gigi dan lainnya. Semua merek tersebut memiliki makna , tetapi masyarakat juga bisa memilih merek dengan produk atau identitas yang melekat pada produk. Namun sebelum menetapkan nama produk alangkah baiknya memperhatikan apakah merek yang akan digunakan sudah digunakan orang lain.
4. Bentuk logo atau merek mudah dilihat dan dibaca
Dalam menentukan logo atau merek sebaiknya menggunakan jenis font yang mudah untuk dibaca. Perpaduan warna yang tidak mengoceh atau mempersulit pembaca sebaiknya dihindari.[]
(Agung Bukit)
Baca Juga:
- Tips Sukses Mengajukan Pinjaman Bank untuk Bisnis Kamu
- 5 Cara Membuat Invoice Untuk Pemilik Bisnis
- Bangun Showroom BUM Desa, Gus Halim Ajak Kadin Sebagai Mitra Bisnis dan Belajar
- Mengenal Bisnis Desain Arsitektur