Jakarta – Seorang investor sekaligus konten kreator untuk finansial dan investasi keluarga Olivia Louise mengatakan bahwa investasi dan asuransi sangat lah penting untuk kehidupan di masa depan walaupun jika nantinya mengalami sakit kritis atau meninggal.
Hal tersebut dibahas oleh Olivia di akun Instagram milik pribadinya @olivialouise04 di salah satu sorotan instastory-nya. Dalam sorotannya itu, awalnya Olivia melihat suatu postingan yang mempertanyakan apakah investasi akan sia-sia jika nanti mengalami sakit kritis atau kematian, yang ditanggapi oleh seorang investor juga, Alex Jeremy, dan kemudian ia juga menanggapi hal tersebut.
Sebagai orang tua yang mempunyai dua anak yang masih kecil, ia dan suaminya mempunyai Rekening Dana Nasabah (RDN) yang memang uangnya tidak akan bisa diambil sampai minimal 10 tahun ke depan.
Tiap bulan, suaminya selalu menambahkan saldo dana dari gajinya dan hasil dari sahamnya, baik itu dari capital gain investasi atau trading dan juga dividen yang didapat di rekening dan selalu diputar lagi untuk membeli saham. Dana tersebut yang nantinya akan menjadi dana pensiun ataupun dana untuk pendidikan anak-anaknya.
- Baca Juga: Banyak Dicari! Ini Cara Berlangganan Asuransi di Allianz
- Baca Juga: Jangan Salah Pilih! Berikut Cara Tepat Memilih Asuransi Jiwa
Jika suatu saat suaminya sakit keras dan ia tidak mempunyai penghasilan, maka dana itu tidak dapat dilanjutkan. Hal tersebut dikarenakan yang selama ini mengisi dana tersebut adalah suaminya. Jadi, ketika suaminya sakit keras atau bahkan meninggal, maka pemasukan dari keluarganya itu akan terhenti.
Untuk meminimalisir risiko adanya kehilangan biaya, ia dan suaminya membuat asuransi untuk penyakit kritis atau meninggal. Benefitnya dari asuransi itu nantinya adalah berbentuk uang pertanggungan (cash) yang diberikan ketika terjadi sakit kritis sebesar Rp 430 juta.
Ia mengatakan bahwa hal tersebut mungkin belum ideal jika berharap untuk memenuhi biaya hidupnya bertahun-tahun ke depan. Namun, lebih baik mempunyai itu dahulu walaupun dalam nominal yang kecil daripada tidak sama sekali.
Ia lebih terfokus pada pembuatan asuransi sakit kritis karena asuransi kesehatan ia sudah dapat dari kantor tempat bekerjanya. Menurutnya, sebelum hal tersebut terjadi lebih baik ia mempersiapkan terlebih dahulu. Karena menurutnya bukan hanya dana darurat dan investasi yang penting, tapi juga proteksi.
Proteksi setidaknya membantu agar cashflow aman saat terjadi keadaan di luar kendali dan tidak perlu menggunakan rekening investasi yang memang di siapkan untuk anak-anak. Proteksi yang ideal juga harus sesuai kebutuhan.
Seseorang yang belum berkeluarga akan berbeda kebutuhan proteksinya dengan seorang yang sudah mempunyai keluarganya sendiri.
- Baca Juga: Tak Perlu Bingung, Begini Cara Daftar Asuransi Kesehatan
- Baca Juga: Ketahui Risiko Asuransi Unit Link dan Cara Mengatasinya
Sebuah keluarga yang mempunyai anak yang masih kecil dan tidak mempunyai pemasukan tetap juga proteksinya berbeda dengan keluarga yang mempunyai anak sudah besar dan memiliki pemasukan sendiri.
Jadi, hal tersebut yang diberikan adalah menurut perspektif atau pandangan ia sebagai keluarga yang mempunyai anak kecil dan tidak mempunyai pendapatan yang tetap.
Pelajaran dari hal tersebut adalah bahwa hidup yang dijalani tidak hanya saat ini, namun ada kehidupan 10-20 tahun ke depan. Maka dari itu, harus lebih sadar dlam mengelola keuangan.
(Syva Tri Ananda)
