Penjual Batik Ketiban Berkah Hari Batik Nasional

Banyak pedagang batik yang ketiban berkah pada Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober, dagangannya laris diborong pembeli.
Presiden Joko Widodo (kiri) menerima kenang-kenangan sebuah buku Batik Indonesia dari Ketua Yayasan Batik Indonesia (YBI) Jultin Ginandjar Kartasasmita (kanan) pada peringatan Hari Batik Nasional 2019 di Pura Mangkunegaran, Solo, Jawa Tengah, Rabu, 2 Oktober 2019. (Foto: Antara/Mohammad Ayudha)

Jakarta – Hari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober menjadi berkah tersendiri bagi para penjual batik. Banyak pedagang batik yang ketiban rezeki, dagangannya laris diborong pembeli.

Meskipun Hari Batik Nasional sudah lewat, masih saja orang yang membeli busana khas Indonesia itu. Berdasarkan pantuan tagar di mall Pusat Grosir Cililitan (PGC), masih banyak orang yang mendatangi toko batik.

Seorang penjual batik, Albert (36 tahun) mengaku batiknya laris manis dibeli pengunjung. "Waktu Hari Batik Nasional, saya  meraih keuntungan sekitar 50 - 60 persen. Alhamdulilah mas, berkah hari batik," katanya kepada tagar, Kamis, 3 Oktober 2019.

Pedagang lain, Albert juga  mengaku meraih untung 50 persen. Menurutnya, penjualan pada hari batik meningkat signifikan. "Kalau hari biasa sulit untuk bisa meraih keuntungan hingga 50 persen," ucapnya.

Albert dan Yunus berharap masyarakat tidak hanya memakai batik pada hari-hari besar. "Minimal seminggu sekali. Batik itu kan warisan budaya kita," katanya.

BatikHari Batik Nasional yang diperingati setiap tanggal 2 Oktober 2019 menjadi berkah buat pedagang batik. Mereka mengaku meraih keuntungan yang signifikan. 

Bupati Toba Samosir, Sumatera Utara, Darwin Siagian mengatakan batik Indonesia merupakan refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia yang terlihat dari sejumlah motifnya. Menurut data dari Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya, tulis dia, Indonesia memiliki 5.849 motif batik yang tersebar dari Aceh sampai Papua. "Hampir setiap daerah memiliki corak batik yang khas, dan tiap motif mengandung arti dan filosofinya sendiri. Termasuk daerah Toba dengan corak Batak yang khas," ujar Darwin.

Seperti diketahui, pada 2 Oktober 2009, UNESCO secara resmi mengukuhkan Batik Indonesia sebagai warisan budaya dunia, yakni Warisan Kemanusiaan untuk Budaya Lisan dan Non-Bendawi. Selanjutnya, oleh pemerintah, tanggal 2 Oktober ditetapkan sebagai Hari Batik Nasional melalui Keputusan Presiden Nomor 33 Tahun 2009 tentang Hari Batik Nasional. Pengakuan terhadap batik tersebut, sekaligus menjadi tonggak eksistensi batik di dunia.

Bupati Toba Samosir, Sumatera Utara, Darwin Siagian mengatakan batik Indonesia merupakan refleksi akan keberagaman budaya di Indonesia yang terlihat dari sejumlah motifnya. Menurut data dari Bandung Fe Institute dan Sobat Budaya, tulis dia, Indonesia memiliki 5.849 motif batik yang tersebar dari Aceh sampai Papua. "Hampir setiap daerah memiliki corak batik yang khas, dan tiap motif mengandung arti dan filosofinya sendiri. Termasuk daerah Toba dengan corak Batak yang khas," ujar Darwin. 

Darmin mengatakan kini batik sudah menjadi simbol, identitas, dan ciri khas bangsa Indonesia. Batik sudah menjadi bagian kebanggaan kita  sebagai manusia Indonesia. "Jadi harus kita jaga," tulisnya. Untuk itu, sebagai bentuk dukungan, tambahnya, dia mengajak semua pihak untuk semakin mengenal dan melestarikan batik Indonesia.



Berita terkait
Dian Sastro dan Krisdayanti Ucapkan Hari Batik Nasional
Berbarengan dengan mempromosikan sebuah merek batik, Krisdayanti juga mengucapkan selamat Hari Batik kepada para penggemarnya.
Persembahan Google Doodle untuk Hari Batik Nasional
Hari Batik Nasional diperingati 2 Oktober setiap tahunnya. Browser raksasa ini turut menyemarakkan dengan mengeluarkan Google Doodle.
Ayo Pakai Batik di Hari Batik Nasional
Batik sendiri adalah kain bergambar yang pembuatannya khusus dengan menuliskan atau menerakan malam pada kain itu, kemudian diproses dengan cara tertentu.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.