Penjelasan Pemprov Jatim Wacana PSBB Surabaya Raya

Sekda Jawa Timur Heru Tjahjono mengatakan keputusan apakah PSBB atau tidak bergantung dari usulan dari kabupaten/kota apakah mengajukan atau tidak.
Sekretaris Daerah Jawa Timur Heru Tjahjanto. (Foto: Dokumen Tagar/Adi Suprayitno)

Surabaya - Wacana kembali diberlakukannya Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) di wilayah Surabaya Raya ditanggapi Pemerintah Provinsi (Pemprov) Jawa Timur. Munculnya wacana kembali menerapkan PSBB di Surabaya Raya karena jumlah kasus yang terus bertambah.

Sekretaris Provinsi Jawa Timur Heru Tjahjanto mengatakan keputusan apakah ada PSBB atau tidak tergantung dari kabupaten/kota. Ia menegaskan Pemprov Jatim hanya penyambung ke pemerintah pusat, khususnya Menteri Kesehatan Terawan Agus Putranto.

Pembangunan kampung tangguh terus digencarkan, agar bisa menekan penyebaran Covid-19

"Berdasarkan Permenkes (Peraturan Menteri Kesehatan), gubernur hanya penyambung antara pemkab dan pemkot. Jadi itu kewenangannya yang punya wilayah," ujarnya saat di kantor DPRD Jatim, Kamis, 18 Juni 2020.

Heru yang tak lain Ketua PSBB Jawa Timur, meskipun tanpa PSBB setiap daerah harus membuat kampung tangguh sebagai langkah melindungan masyarakat dari penyebaran Covid-19.

"Pembangunan kampung tangguh terus digencarkan, agar bisa menekan penyebaran Covid-19," kata dia.

Terpisah, Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi mengumumkan adanya penambahan tiga pasien positif terinfeksi Covid-19. Dua di antaranya merupakan kontak erat dengan pasien 18.

"Kami sudah menerima hasil pemeriksaan swab, hari ini terkonfirmasi tiga pasien positif covid 19. Dua orang di antaranya, ada kontak erat dengan pasien positif sebelumnya. Ini masuk penyebaran transmisi lokal," kata Juru Bicara Gugus Tugas Penanganan Covid-19 Banyuwangi, dr Widji Lestariono.

"Sehingga, di Banyuwangi kini total ada 23 kasus Covid-19. Di mana 5 orang sembuh, 17 orang dalam perawatan, dan 1 orang meninggal," kata Rio, sapaan akrab Widji Lestariono.

Rio, lalu membeberkan bahwa pasien 21 adalah seorang balita, anak dari pasien 18. Sementara, pasien 22 adalah rekan kerjanya yang berusia 40 tahun. Keduanya warga Kecamatan Banyuwangi.

"Keduanya, adalah hasil pengembangan tracing dari pasien 18. Pada 15 Juni, dilakukan pemeriksaan swab terhadap 17 kontak erat konfirm 18. Hasilnya, per hari ini dua dinyatakan positif covid, 9 orang negatif, dan sisanya yang 6 orang belum keluar hasilnya," tutur Rio.

Terhadap pasien 21, saat ini yang bersangkutan sudah dirawat di salah satu rumah sakit di Banyuwangi untuk mendapat penanganan lebih lanjut. Pasien 22 sendiri sudah dirawat di RSUD Blambangan.

"Bersamaan ini, sedang dilakukan tracing oleh gugus tugas untuk menginventarisir kontak erat dari pasien baru ini," jelas Rio.

Sementara untuk pasien 23, Rio mengatakan bahwa yang bersangkutan memiliki riwayat pulang dari Bali. Pria 58 tahun yang bekerja sebagai tenaga keamanan di Bali ini, sejak awal Mei lalu pulang ke desa asalnya di Alasbuluh, Wongsorejo.

"Pasien 23 ini kondisi klinisnya baik, sama seperti pasien 21 dan 22. Jadi bisa dibilang OTG semuanya. Pasien 23 ini bahkan beraktivitas dan bekerja seperti layaknya orang sehat selama di Wongsorejo," kata Rio.

Pasien 23 ini melakukan tes swab karena ketentuan dari perusahaan yang bersangkutan bila akan bekerja kembali. Lalu, yang bersangkutan melakukan tes swab mandiri, dan hasilnya keluar per hari ini.

"Saat ini, pasien sudah dirawat di RSUD Blambangan. Terhadap kontak erat pasien 23, juga telah dilakukan tracing oleh petugas kesehatan," ucap Rio. []

Berita terkait
Satu Tempat Hiburan di Surabaya Ditutup Sementara
Pemkot Surabaya menutup sementara satu THM di Surabaya karena abai menerapkan protokol kesehatan yang sudah diatur dalam Perwali 28 Tahun 2020.
Enam Kelurahan di Surabaya Nol Kasus Covid-19
Enam kelurahan di Surabaya zero kasus Covid-19 yakni Genting Kalianak, Romokalisari, Rambak Sarioso, Sumberrejo, Pakal,dan Tambak Osowilangun.
Viral, Dokter Gigi di Surabaya Telanjang
Seorang perempuan tanpa busana mendadak viral di sosial media. Wanita tak berbusana tersebut diduga seorang dokter gigi.
0
Video Jokowi 'Menghadap' Megawati Sangat Tidak Elok Dipertontonkan
Tontonan video Presiden RI Joko Widodo (Jokowi) yang sedang bertemu dengan Ketua Umum PDIP, Megawati Soekarno Putri, sangat tidak elok.