Pengusaha Rental Mobil Terpukul Virus Corona

Pandemi virus corona Covid-19 telah memukul para pengusaha penyewaan mobil. Sudah dua bulan tidak ada duit yang masuk kantong.
Ilustrasi - Seorang pekerja membersihkan mobil sewaan di persewaan mobil "Nanda Car Rental", Jalan Perumnas Mundu, Caturtunggal, Depok, Sleman, Yogyakarta. (Foto: Antara)

Jakarta - Biasanya dua pekan menjelang Lebaran pesanan penyewaan mobil sudah membeludak. Tidak sedikit konsumen menyewa mobil untuk pulang kampung alias mudik, atau dipakai untuk Lebaran keliling Jakarta.

Akan tetapi, pandemi virus corona Covid-19 yang telah melanda Indonesia selama dua bulan, maka bisnis rental mobil lesu akibat adanya pembatasan sosial bersakal besar (PSBB). Masyarakat dilarang mudik dan berkeliaran di tempat umum karena harus menjaga jarak sosial, dan berdiam diri di rumah.

Perekonomian pun menjadi lumpuh, serta adanya perubahan aktivitas. Selain itu kegiatan menjadi lebih banyak dilakukan di dalam rumah. Penyedia peminjaman mobil atau rental mobil pun turut menjadi industri yang terdampak akibat pandemi Covid-19.

"Sudah hampir dua bulan kami tidak bisa beroperasi, kami putuskan untuk libur karena tidak ada juga penyewa yang datang," ujar Hendry dari Agra Rental Mobil, dikutip dari Antara, Rabu, 6 Mei 2020.

"Terlebih ada anjuran untuk PSBB dan juga orang lebih banyak melakukan kegiatan di dalam rumah, ya udah pasti kita nggak ada konsumen," kata dia.

Meski usaha miliknya masih tergolong belum terlalu besar, yakni dengan unit di bawah 10 unit, Hendry mengaku akan lebih teliti jika ada konsumen yang ingin melakukan penyewaan mobil karena maraknya kejahatan pada kondisi seperti saat ini

"Kondisi begini tamu juga ga ada, kita juga harus hati-hati karena banyak kejahatan dan risiko wabah virus. Jadi kita harus lebih teliti kalau nerima tamu," kata dia.

Senada dengan Hendry, Direktur dari PT Trans Pacific Global, Verawati Basri mengaku memiliki kendala pada saat adanya imbauan untuk berdiam diri di rumah selama pandemi ini melanda Indonesia.

Kendati demikian, PT Trans Pacific Global masih bisa bernafas panjang karena usaha yang digeluti oleh Vera lebih banyak menangani perusahaan dan juga instansi pemerintahan.

"Kalau kami dibilang kena dampak ya pasti ya, cuma lebih ke pembayaran kita yang jadi pending semua. Kalau batal kita sih nggak ada ya, karena kita memang menyasar lebih ke perusahaan dan instansi pemerintah jadi itu udah kontrak sebelumnya," ujar Vera sapaan akrabnya, Selasa (05/05/2020).

PT Trans Pacific Global yang memiliki lebih dari 400 unit kendaraan, sudah sejak Februari memiliki permasalahan dalam menagih biaya penyewaan kendaraan dari berbagai perusahaan dan instansi yang dilayani.

"Karena payment-nya bukan langsung ya, pemakaian Januari bayar Februari atau Maret. Ya bisa dibilang semenjak imbauan untuk stay at home, jadi dari kurang lebih dari Februari belum ada pemasukan hingga kini," ujar dia.

Kendati demikian, Vera tidak berniat untuk merumahkan atau memutus hubungan kerja dengan karyawannya yang berjumlah 40 orang dan bertugas di kedua cabang perusahaannya di Jakarta.

"Mereka ini kan bisa dibilang harus memberi makan paling enggak tiga orang yaitu keluarganya, kalo satu kita enggak kasih makan (yaitu pegawai), otomatis keluarga mereka juga terkena dampak," kata dia.

"Mereka juga loyal terhadap perusahaan, jadi konsekuensi juga akan lebih berat dari itu kalau sampe kita putus apalagi saat ini mau Lebaran," ujar Vera.[]

Berita terkait
Jeritan Rental Mobil Ketika Corona Hadir di Tangsel
Pengusaha rental mobil di Tangsel masih belum merasakan aturan dari OJK yang menunda angsuran kendaraan selama satu tahun imbas dari Corona.
Toyota Alphard dan Vellfire Ditarik karena Seat Belt
Toyota Alphard dan Vellfire ditarik karena adanya permasalahan pada sabuk pengaman atau seat belt kendaraan.
Penampakan Toyota Yaris Cross yang Rilis Tahun Ini
Toyota Yaris Cross akan meluncur di Jepang pada musim gugur tahun ini, dan di Eropa pada pertengahan 2021.
0
Penduduk Asli Pertama Amerika Jadi Bendahara Negara AS
Niat Presiden Joe Biden untuk menunjuk Marilynn “Lynn” Malerba sebagai bendahara negara, yang pertama dalam sejarah Amerika Serikat (AS)