Pengusaha Banten Usulkan Adian Napitupulu jadi Duta Budaya

Agus meyakini, tangan-tangan terampil dan kreatif seperti Adian bisa mempromosikan Museum Multatuli dan Budaya Baduy
Saija dan Adinda saat berada di Museum Multatuli Lebak, Banten Jumat 20 November 2020 (Foto:Tagar/Jumri)

Lebak - Wakil Ketua Kamar Dagang dan Industri Indonesia (Kadin) Provinsi Banten Agus R Wisas menyebut Museum Multatuli yang ada di Kabupaten Lebak akan dikenal kalau Adian Napitupulu ikut menyuarakan keberadaanya. Kata Agus, Adian merupakan sosok yang tepat, seandainya dia dijadikan duta budaya untuk Kabupaten Lebak, Banten.

"Orang cerdas seperti Adian Napitupuli harus mau membela masyarakat tanpa dibayar, termasuk menyuarakan keberadaanya Museum Multatuli yang mana memiliki daya tarik tersendiri dan tak ada di daerah-daerah lain di Indonesia, kecuali di Kabupaten Lebak," kata Agus R Wisas kepada Tagar, Jum'at 20 November 2020.

Dikatakan Agus, pihaknya dalam waktu dekat akan mengundang salah satu pentolan dari aktivis 98 yaitu Adian Napitupulu ke Lebak. Agus meyakini, tangan-tangan terampil dan kreatif seperti Adian. Dia bisa mempromosikan Museum Multatuli dan Budaya Baduy lewat forum-forum diskusi tingkat nasional maupun internasional.

Museum Multatuli dan Wisata Baduy bisa mendunia. Nantinya setelah populer, wisatawan mancanegara yang datang ke Lebak bisa menyumbangkan devisa

"Museum Multatuli dan Wisata Baduy bisa mendunia. Nantinya setelah populer, wisatawan mancanegara yang datang ke Lebak bisa menyumbangkan devisa yang cukup besar di sektor wisata," terang mantan DPRD Banten tersebut.

Agus menyarankan agar pemerintah bisa melibatkan pihak swasta untuk mempromosikan Museum Multatuli dan budaya Baduy agar mendunia. Kata Agus, Pemerintah Provinsi Banten dan Pemerintah Kabupaten Lebak tentu merasa bangga memiliki Museum Multatuli dan Wisata Baduy.

"Potensi museum dan wisata masyarakat Baduy mendunia, karena bisa dijadikan kajian penelitian kebudayaan," ucap Agus.

Agus menuturkan, dalam Museum Multatuli terdapat kisah yang menggegerkan dunia seperti di buku 'Max Havelaar' yakni Eduard Douwes Dekker. Selain itu, Multatuli pada saat Pemerintah Hindia Belanda yang menjabat asisten residen Lebak 22 Januari sampai dengan April 1856 sangat iba melihat nasib buruk warga pribumi.

Kata Agus, kala itu, penindasan yang dilakukan penjajah Belanda bertindak sewenang-wenang terhadap kaum bumi putra, mereka diperas oleh para mandor, para demang, dan para Bupati.

Agus menceritakan, keluarga para kuli saat itu, tinggal di desa-desa sekitar perkebunan secara melarat dan ditindas dengan diperlakukan tidak manusia oleh para petugas pemerintah setempat.

Sejarah tersebut, kata dia, menjadikan bahan kajian dan penelitian karena sebagian besar wilayah Kabupaten Lebak terdapat kawasan perkebunan karet dan kopi. Bahkan, kualitas kopi asli Lebak terbaik, sehingga mereka penjajah dari Eropa masuk ke Lebak, katanya.

Menurut Agus, pemerintah tentu harus berani melibatkan pihak swasta untuk memasarkan dan mempromosikan Museum Multatuli dan Wisata Baduy agar mendunia. Selama ini, kata dia, pemerintah memiliki keterbatasan dari sumber daya manusia (SDM) dan anggaran keuangan.

Ia mengatakan, masyarakat Suku Baduy juga memiliki kehidupan yang unik dan masih mempertahankan tradsisi leluhurnya hingga mereka hidup terasing dari kemajuan zaman.

Kawasan hutan yang dihuni masyarakat Baduy seluas 5.100 hektare dengan penduduk 11.600 jiwa tanpa jalan, jaringan listrik, televisi, radio, dan kendaraan.

Bahkan, masyarakat Baduy Dalam yang berpakaian putih-putih jika bepergian ke luar daerah harus berjalan kaki dan dilarang naik angkutan kendaraan.

"Kami optimistis Museum Multatuli dan wisata budaya Baduy memiliki nilai jual yang mendunia," ujarnya.

Di tempat terpisah, Heri, salah satu aktivis dari Gerakan Mahasiswa Indonesia (GMI) Provinsi Banten menyambut baik gelar untuk Adian Napitupulu. Kata Heri, Adian merupakan figur yang pas untuk menyuarakan Museum Multatuli di tingkat nasional.

"Saya sepakat, kalau Adian ditunjuk menjadi Duta Budaya di Lebak, bahkan tak hanya Lebak, kalau bisa ya se-Banten. Lewat jaringan Adian, saya rasa beliau bisa mempromosikanya," tutur Heri. []

Baca juga:

Berita terkait
Wagub Banten Percaya Ekonomi Pulih Seiring Vaksinasi Covid19
Pemerintah Provinsi Banten optimistis perekonomian akan pulih dengan asumsi vaksin sudah tersedia dan PSBB dihentikan.
Klarifikasi 5 Cabang IPNU Banten
Lima Pengurus Cabang IPNU di Banten melayangkan surat pernyataan bersama ihwal hasil Konferensi Wilayah (Konferwil) IPNU Banten
Tiga Cabang WO, Diaudin Abdul Khair Jabat IPNU Banten
Diaudin Abdul Khair mendapat jalan mulus menjadi Ketua Komisioner IPNU Banten setelah tiga cabang Walk Out dari Konferwil
0
Tinjau Lapak Hewan Kurban, Pj Gubernur Banten: Hewan Kurban yang Dijual Dipastikan Sehat
Penjabat (Pj) Gubernur Banten Al Muktabar meninjau secara langsung lapak penjualan hewan kurban milik warga di Kawasan Puspiptek.